Polisi Bakal Screening Ancaman Bom di Gereja selama Nataru

18 Des 2023, 14:12 WIB

ilustrasi Gereja Katedral Jakarta (19/4/2023). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya bakal menggelar Operasi Lilin pada 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Terdapat 4.041 personel gabungan TNI-Polri yang bakal dikerahkan.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengatakan, salah satu fokus pengamanan adalah rumah ibadah gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Kemudian yang paling penting adalah screening masuk ke tempat acara, kalau screening ini dilaksanakan dengan baik kita bisa mencegah orang-orang yang akan membawa barang berbahaya seperti barang mungkin bom itu apa, kita bisa screening lebih awal,” ujar Karyoto setelah menggelar rapat koordinasi Operasi Lilin di Polda Metro Jaya, Senin (18/12/2023).

1. Pemetaan kerawanan di tempat-tempat ibadah

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Karyoto menjelaskan, Polda Metro telah menunjuk Kapolres di setiap wilayah hukum Polda Metro sebagai komandan pengamanan. Kapolres dan jajaran nantinya akan memetakan kerawanan di rumah-rumah ibadah.

“Kapolres yang turun di lapangan langsung sebagai komandan pengamanan objek harus bisa memetakan kerawanannya apa. yang paling penting kalo di suatu daerah udah bisa kita petakan, kita akan sterilisasi dulu, bisa jadi kegiatan kurang beberapa jam kita turun sterilisasi,” ujarnya.

2. Screening bom akan dibantu TNI

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto (IDN Times/Amir Faisol)

Jika nantinya screening bom yang dilakukan polisi belum maksimal, Polda Metro akan melibatkan TNI untuk membantu.

“Dari pak Pangdam juga punya kemampuan untuk deteksi bom akan kita libatkan jika memang betul-betul dari kami sudah kualahan jumlah misalnya beberapa gereja yang besar,” ujarnya.

3. Contraflow di jalan tol diberlakukan situasional

IDN Times/Abdul Halim

Sementara itu, terkait pengamanan lalu lintas, nantinya Polda Metro bakal memberlakukan contraflow di jalan tol. Namun demikian, hal tersebut situasional bergantung pada tingkat kepadatan.

“Kalau pengamanan lalu lintas ini sangat situasional, misalnya dalam keadaan H-2, H-1 sudah ada kepadatan yang luar biasa mungkin kita bisa contraflow di jalan tol. Ini sangat situasional tergantung situasinya. Kalau memang lancar aja, ya biasa aja,” ujar Karyoto.