Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
KPAi dan KPPA datangi pondok pesantren Az-Zayadiyy, Sabtu (21/9/2024). (Dok/Istimewa)
KPAi dan KPPA datangi pondok pesantren Az-Zayadiyy, Sabtu (21/9/2024). (Dok/Istimewa)

Intinya sih...

  • Diah Puspitarini memastikan bahwa jika diperlukan, autopsi bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban perundungan.

  • Korban mengalami penurunan kondisi setelah diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sekelasnya, sehingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

  • Kakak sepupunya menyatakan bahwa Hisyam sering mengalami perundungan dan akhirnya meninggal dunia setelah mengalami kelemahan tubuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Seorang siswa SMPN 19 Ciater, Muhamad Hisyam (13) yang merupakan korban perundungan meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025). Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menjelaskan pihaknya akan memastikan hak Hisyam tetap mendapat kejelasan. Dia mengungkapkan, KPAI sudah mendesak agar polisi bisa memproses hukum kasus perundungan ini.

"Kami prihatin atas kejadian ini dan hari Selasa yang lalu kami sudah mendesak pihak kepolisiian untuk memproses hukum. KPAI akan memastikan hak anak terlindungi dan anak mendapatkan kejelasan penyebab kematiannya," kata dia kepada IDN Times, Senin (17/11/2025).

1. Bisa dilakukan autopsi

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Dia menjelaskan, jika memang dibutuhkan kejelasan soal kematian korban maka bisa dilakukan autopsi.

"Dan jika memang ada yg diperlukan terkait kejelasan penyebab kematian bisa dilakukan autopsi," kata dia.

Dalam kasus ini, Hisyam, siswa kelas VII-6 SMPN 19 Tangsel, sebelumnya diduga mengalami perundungan pada 20 Oktober 2025. Menurut keterangan keluarga, ia dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sebangkunya saat jam istirahat di kelas.

2. Bullying diduga memperburuk kondisi korban hingga dirawat intensif

ilustrasi perundungan (IDN Times/Novaya)

Akibat benturan itu, kondisi korban menurun. Hisyam alami kelemahan tubuh serta gangguan penglihatan sebelum akhirnya dirawat intensif di Rumah Sakit Fatmawati selama lebih dari sepekan.

Terkait hal ini, kata Diyah perlu dilakukan pendalaman, maka sejak awal dia meminta agar proses hukum diproses agar ada kejelasan.

"Karena info yang saya dengar anak juga memiliki riwayat sakit, namun apapun itu yang jelas bahwa ada bullying yang harus digaris bawahi, perkara berdampak dengan kesehatan memang harus dibuktikan lagi," ujarnya.

3. Hisyam sempat bercerita kerap alami perundungan berulang

ilustrasi perundungan (IDN Times/Novaya)

Kakak sepupunya, Rizky Fauzi, mengatakan Hisyam sempat bercerita bahwa ia mengalami perundungan berulang.

“Bilang kepalanya dipukul pakai kursi besi. Badannya lemas, sampai susah jalan. Matanya juga sempat rabun,” ujar Rizky.

Hisyam dinyatakan meninggal dunia pada pukul 06.00 WIB, Minggu (16/11/2025). Keluarga kemudian menjemput jenazah dari RS Fatmawati untuk dimakamkan di Serpong.

Editorial Team