Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hurriyah dalam acara Gen Z Memilih, "Nobar Debat Cawapres" pada Minggu (21/1/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)
Hurriyah dalam acara Gen Z Memilih, "Nobar Debat Cawapres" pada Minggu (21/1/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Hurriyah mengatakan, menyoroti ketidakseimbangan antara kualitas demokrasi di Indonesia dan kelancaran pemilu. Menurut Hurriyah perempuan memiliki peran penting dan memberikan makna sejati terhadap politik.

"Dalam pandangan saya, saya percaya bahwa kehadiran perempuan di dalam politik semestinya memiliki arti, bukan cuma mengisi ruang politik, memanfaatkan kebijakan afirmasi harusnya memberi arti bagaimana cara perempuan memberikan arti," kata dia di Youtube KemenPPPA, dikutip Rabu (23/1/2024).

1. Kampanye harus edukatif dan bermartabat

Kampanye Partai Demokrat di GOR Kridosono Yogyakarta, Jumat (19/1/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Hurriyah menjelaskan kampanye yang dilakukan politikus perempuan seharusnya bersifat edukatif dan bermartabat. Ia menyoroti pola kampanye beberapa politikus perempuan yang lebih fokus pada gimik politik daripada substansi edukasi.

"Mohon maaf soal ini akhirnya banyak politisi perempuan yang juga mengikuti gimik-gimik politik yang ini kan akhirnya menunjukkan persepsi perempuan ini kok masuk politik, kayak gini, yang menonjolkan soal kesaksiannya, wajah cantiknya inilah itulah, itu yang jadi problem soal bermartabat itu," kata dia.

2. Politisi perempuan perlu tunjukkan kualitas

Hurriyah dalam acara Gen Z Memilih, "Nobar Debat Cawapres" pada Minggu (21/1/2024). (IDN Times/Naufal Fathahillah)

Hurriyah mengatakan, penting bagi politikus perempuan menunjukkan kualitas dan pemahaman terhadap isu yang dihadapi masyarakat. Ketika berbicara tentang edukasi politik, Hurriyah menekankan perlunya memberikan informasi yang mendasar kepada konstituen.

Contohnya, jenis kertas suara dan persyaratan keabsahan suara. Hal ini perlu diketahui pemilih. Upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemilihan dan partisipasi politik harus menjadi prioritas.

3. Membentuk pemilih yang berdaya

Bawaslu Kota Semarang saat melakukan seleksi pada calon pengawas TPS Pemilu 2024. (dok Bawaslu Kota Semarang)

Dia mengajak politikus perempuan tak menyembunyikan informasi seputar rekam jejak mereka. Hal itu dinilai bisa menghambat calon pemilih menentukan pilihannya.

Pemilih yang berdaya adalah mereka yang tidak hanya memilih di bilik suara, tetapi juga memahami proses pemilihan dan mampu menentukan pilihannya dengan bijak.

Hurriyah berpendapat, perubahan pandangan terhadap masyarakat perlu terjadi. Masyarakat bukan hanya dilihat sebagai suara dalam pemilu, tetapi juga sebagai individu yang memiliki peran lebih besar dalam membangun demokrasi.

Pesannya terutama ditujukan pada generasi muda untuk menganggap diri mereka lebih dari sekadar pemilih, melainkan sebagai bagian integral dalam proses demokrasi.

Editorial Team