Jakarta, IDN Times - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, mengatakan sikap kehati-hatian Muhammadiyah dalam menyikapi tawaran pengelolaan izin tambang dari pemerintah, bukan berarti mereka sudah menyatakan penolakan.
Menurut Saleh, Muhammadiyah masih mempelajari tawaran dari pemerintah itu. Sebab, seluruh usaha yang dikelola diharapkan dapat bermanfaat seluas-luasnya bagi masyarakat dan persyarikatan.
"Kalau hati-hati itu bukan berarti menolak. Bisa jadi Muhammadiyah masih mempelajari. Mereka masih melihat dan mengukur mashlahatnya (manfaat baik) bagi persyarikatan dan umat. Kalau maslahatnya besar, saya yakin Muhammadiyah pasti akan menerima izin konsesi tersebut," ujar Saleh dalam keterangan, Rabu (12/6/2024).
Saleh sendiri diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, 2010 hingga 2015. Sehingga, ia mengaku paham cara berorganisasi di Muhammadiyah.
Sebagai kader Muhammadiyah, Saleh mengaku tak keberatan bila izin konsesi itu diterima lebih dulu. Bila diperlukan aturan khusus, maka bisa didiskusikan dengan pemerintah.
"Yang penting, ambil dan tangkap dulu inisiatif baik pemerintah ini," kata dia.
Saleh berharap pemerintah bisa bergerak cepat untuk memberikan penjelasan secara detail tentang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024, yang menjadi dasar hukum pengaturan soal konsesi tambang tersebut.
"Semua dapat dipaparkan secara terbuka, transparan dan independen dari kepentingan apapun," ujarnya.