Sukses, Pos Indonesia Salurkan Bansos ke 28 Ribu KPM di Surabaya

Jakarta, IDN Times -- PT Pos Indonesia (Persero) Kembali menyalurkan pendistribusian bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ada sekitar 28 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Surabaya yang akan menerima bantuan pada triwulan II-2024.
Executive General Manager (EGM) KCU Surabaya Tri Aulad mengatakan bahwa penyaluran bantuan sosial telah dilakukan sejak 2020 saat Covid-19 melanda. Adapun proses pendistribusian dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yakni pencairan di Kantor Pos, penyaluran di komunitas, hingga pengantaran secara langsung ke tempat tinggal KPM.
"Setelah menerima alokasi data, nanti kita akan cetak surat pemberitahuan untuk masing masing KPM, kita antar dan distribusikan secara langsung maupun melalui pimpinan wilayah baik kelurahan atau desa se-kota Surabaya. Penyaluran diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan masing masing KPM tinggal datang ke Kantor Pos ataupun lokasi komunitas yang telah ditetapkan. Khusus untuk KPM yang sakit atau sudah tua biasanya diantarkan oleh tim kami ke masing-masing alamat KPM itu sendiri," katanya di Surabaya, Minggu, 9 Mei 2024.
1. Pos Indonesia melakukan proses koordinasi di daerah
Saat menerima alokasi terkait bansos dan PKH, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Dinas sosial Kota Surabaya. Selanjutnya dilakukan meeting dengan pimpinan wilayah masing-masing seperti kelurahan, desa di Kota Surabaya.
"Nanti kami undang meeting untuk koordinasi, termasuk juga dengan pendamping PKH dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terkait dengan pembayaran. Setelah rembukan, kita koordinasikan baru kita lakukan pembayaran sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan," kata Tri.
Untuk KPM lansia atau dalam kondisi sakit, dan tidak bisa datang langsung ke Kantor Pos maupun di lokasi komunitas, pihaknya secara langsung melakukan pengantaran. Sudah disiapkan tim khusus yang bertugas untuk melakukan pembayaran bantuan langsung secara door to door.
"Kami sudah ada tim yang bertugas untuk mengantar ke masing-masing rumah KPM, begitu ada informasi dari pendamping PKH atau TKSK kita akan langsung datangi dan diantarkan. Nah, kita langsung bayar di tempat oleh petugas Pos Indonesia tentunya," ujar dia.
Agar tidak terjadi penumpukan, dirinya mengimbau kepada KPM agar melakukan pengambilan bansos sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Menurutnya, setiap kelurahan sudah disusun jadwal tersendiri.
"Jadi, tidak perlu harus datang berbondong-bondong sekaligus karena memang sudah kita atur sesuai tanggal pembayaran. Jadi tidak perlu ada penumpukan antrian di pada saat pembayaran di masing-masing tempat baik itu di kantor pos ataupun di komunitas," ungkap dia.