Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi mengatakan bahwa Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah meminta partainya menyetorkan 9 nama kader untuk mengisi kursi kabinet.
Owi, demikian sapaan Baidowi, mengatakan Jokowi mengatakan hal tersebut di Istana Kepresidenan Bogor beberapa hari lalu.
Owi mengatakan beberapa partai koalisi lain sudah menyodorkan nama-nama calon menteri, sementara PPP belum memberikan.
"Pak Jokowi bilang PPP ini layak minta 9 nama. Sembilan nama tergantung PPP siapa. Nah kita tunggu Pak Jokowi, 9 nama itu kebutuhannya apa, jangan sampai semua yang 9 nama kita ajukan sarjana pertanian semua. Sementara yang dibutuhkan sarjana sosial, misalkan," ucap Owi di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).
Meski PPP mengaku ditawari Jokowi sodorkan nama untuk posisi di kabinet, namun Owi menyebut PPP tak ingin asal menyodorkan nama. Partai berlambang Kakbah tersebut akan sodorkan nama sesuai bidang yang dibutuhkan Jokowi.
"Dari kita misalnya Pak Jokowi, PPP, sembilan nama kami butuhkan ekonomi, Islam, kultur, agama, sosial, pemuda apalagi pendidikan, kita cari orangnya. Kita sesuaikan bidang kebutuhan tersebut," ujar Owi.
Sebelumnya, Sekjen PPP Arsul Sani sempat menyampaikan tidak akan kembali ajukan nama kader yang pernah menduduki kursi di kabinet. Salah satunya adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Terkait hal itu, Owi pun senada dengan Arsul. Ia mengungkapkan bahwa PPP menjunjung tinggi regenerasi dan memberikan kesempatan kepada partai lainnya.
"Regenerasi di PPP itu menjadi satu prinsip yang sangat dijunjung tinggi. Jadi Pak Sekjen sudah mengatakan nanti ada kesempatan kepada kader yang lain supaya regenerasi kepemimpinan di PPP muncul tidak hanya itu-itu saja," terang dia.
Sebelumnya, Arsul menyebut ada kemungkinan partainya tidak akan mengajukan nama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada periode Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang kedua.
PPP yang mengaku dipersilakan mengajukan jatah kursi kabinet, menurut Arsul kemungkinan tak akan mengajukan nama Lukman lagi. Alasannya, guna memberi kesempatan kepada kader lainnya untuk duduk di kursi kabinet.
"Kami ini cenderung menganut prinsip gantian gitu ya. Jadi ini setuju semua kalau soal prinsip. Tentu ya di antara kami yang ada di sini, yang menjadi calon-calon menteri yang nanti segera oleh Pak Ketum akan diajukan ke Pak Jokowi," kata Arsul.