Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengecek langsung warga terdampak banjir di Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (8/3/2025). Dalam kunjungannya, Prabowo menyusuri area banjir setinggi betis orang dewasa.
Sejumlah warga menghampiri, menjabat tangan Prabowo. Orang nomor satu di Indonesia itu kemudian menanyakan kondisi warga.
Prabowo kemudian berdiskusi di salah seorang rumah warga, duduk di kursi panjang. Di sela-sela diskusi itu, Prabowo juga bercengkrama dengan seorang anak.
Prabowo kemudian menanyakan cita-cita anak tersebut, menjadi apa kelak ketika dewasa, sambil mengelus kepala anak tersebut.
"Kalau besar mau jadi apa?" tanya Prabowo, yang diunggah di Instagram @sekretariat.kabinet, dikutip Minggu (9/3/2025).
"Mau jadi presiden," jawab anak tersebut.
Prabowo kemudian berpesan untuk rajin belajar agar cita-cita si anak tercapai.
"Jadi presiden? Harus belajar ya, belajar yang baik ya, biar pintar, belajar," ucap Prabowo.
Saat meninjau langsung lokasi banjir, Presiden Prabowo juga menelepon sejumlah pejabat. Salah satu yang dikontak Prabowo adalah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Prabowo menanyakan mengenai kondisi dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis (MBG).
“Pak Dadan, di Bekasi sudah berapa dapur ya? Pak Dadan saya sekarang di Kecamatan Babelan,” ujar Prabowo.
“Di Kabupaten Bekasi, Kecamatan Babelan. Ya, tapi mereka makannya belum sampai. Makannya belum sampai kesini belum, di Kecamatan Babelan. Hanya memang kondisi mereka itu banyak banjir. Ini sekolah dasarnya. SDN 04 masih terendam. Jadi harus dipikirkan nanti gimana,” sambungnya.
Dadan menyampaikan, penyaluran MBG akan diberikan di tempat yang tidak terkena banjir. Namun, dia memastikan sekolah yang terkena banjir, siswanya akan tetap mendapat MBG
“Kita akan lakukan MBG-nya di daerah yang agak tinggi kemudian nanti bisa terkirim ke sekolah-sekolah,” ucap Dadan.
“Iya nanti dapurnya di tempat yang tinggi ya,” kata Prabowo.
Kepada Prabowo, Dadan mengatakan ada satu dapur yanag tidak bisa beroperasi karena terendam banjir.
"Jadi sementara itu di Bekasi ada satu dapur yang memang tidak operasional, masih terendam banjir. Tapi yang lainnya masih ada,” ujar Dadan.