Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna memberikan saran ke pemerintah jika ingin membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista), khususnya pesawat tempur.
Ia mengatakan, agar pertahanan Indonesia semakin kuat, maka alangkah baiknya membeli pesawat tempur yang satu tingkat lebih baik dari yang sebelumnya pernah kita miliki.
Oleh sebab itu pemerintah harus betul-betul selektif dan mempertimbangkan banyak hal dalam membeli alutsista agar tidak sia-sia.
"Begini, kalau memilih pesawat atau alutsista itu harus satu tingkat lengkap dari apa yang kita miliki," kata Agus dikutip dari Antara, Minggu (16/2).
Agus mencontohkan, saat ini Indonesia sudah memiliki pesawat tempur jenis Sukhoi Su-27 dan Su-30. Jika ingin menaikkan kualitasnya, maka pemerintah harus membeli Su-35 yang setingkat lebih canggih.
"Kita punya pesawat F-16 tipe A/B Block 15 25, ya (mestinya) yang Block 70 Viper. Jangan macam-macam, beli pesawat macam-macam," ujarnya.
Apalagi, lanjut Agus, pemeliharaan pesawat tempur juga tidak murah dan mudah. Oleh sebab itu ia meminta agar pemerintah fokus membeli alutsista yang sesuai dengan kebutuhan saja.
"Yang mudah sekarang, enggak usah beli macam-macam, untuk tempur ya itu. Karena sistem pemeliharaan juga tidak mudah," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke sejumlah negara, salah satunya Prancis pada 11-13 Januari lalu untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara.
Dalam kunjungan itu, dikabarkan bahwa Pemerintah Indonesia tertarik membeli 48 jet tempur Dassault Rafale dan 4 kapal selam Scorpene buatan Prancis.
Surat kabar lokal Prancis, mengutip sumber Kementerian Pertahanan Perancis menyebut Pemerintah Indonesia juga tertarik membeli 2 kapal perang Korvet Gowind produksi Prancis.
Namun, Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kunjungan Prabowo ke Prancis itu baru sebatas melihat-lihat alutsista yang dimiliki negara itu, belum sampai ke tahap pembelian.
"Kalau namanya melihat kan boleh, masa gak boleh? Kan belum tentu beli," katanya.