Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto tak mempermasalahkan sejumlah demonstrasi yang terjadi dalam 150 hari kerja pemerintahannya. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar dengan beragam lapisan masyarakat.
Salah satunya, demo tolak reivisi UU TNI yang digelar secara masif di puluhan kota di Indonesia sebelum libur Idul Fitri.
"Masalah demo di negara sebesar kita itu hal yang biasa. Kan kita sudah sepakat dalam berdemokrasi, orang berdemo itu dijamin dalam UUD karena masuk dalam hak berkumpul serta berserikat," ujar Prabowo ketika menjawab pertanyaan dari pemimpin redaksi IDN Times, Uni Lubis pada program Presiden PRabowo Menjawab di Hambalang, Bogor, Minggu (6/4/2025).
Meski begitu, Prabowo meragukan aksi demo yang terjadi di tahun pertama kepemimpinannya murni aspirasi publik. Bahkan, ia menduga ada yang membayar massa agar bersedia turun ke jalan dan memprotes kebijakan pemerintah.
"Pertama, ada demo melawan (instruksi) efisiensi. Demo karena katanya dana pendidikan akan dikurangi. Jadi, harus dilihat secara obyektif. Kami ini bukan anak kecil," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Kita hormati hak berdemo asal demonya damai. Tidak mau menyulut kerusuhan," tambahnya.
