Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251006-WA0007.jpg
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/10/2025) malam (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Prabowo meminta pesantren yang bangunannya kurang layak untuk diberi bantuan renovasi.

  • Korban tewas ambruknya gedung Pesantren Al Khoziny jadi 40 Orang.

  • Tim SAR gabungan temukan 4 bagian tubuh dan 15 jenazah dalam kondisi utuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan khusus kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk memeriksa seluruh kondisi gedung pondok pesantren. Hal ini berkaitan untuk keamanan santri dan warga pondok pesantren lainnya.

Terlebih, gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025). Hal itu Prabowo sampaikan memimpin rapat terbatas di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/10/2025) malam.

“Selanjutnya Presiden memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar untuk memeriksa sekaligus memperbaiki Pondok Pesantren resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya," ujar Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya.

1. Prabowo minta pesantren yang bangunannya kurang layak untuk diberi bantuan

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/10/2025) malam (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Selanjutnya, Presiden Prabowo juga meminta agar pesantren yang bangunannya kurang layan untuk diberi bantuan renovasi. Sehingga, kasus bangunan ambruk di pondok pesantren tidak terulang kembali.

"Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik Pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,” ucap dia.

2. Korban tewas ambruknya gedung Pesantren Al Khoziny jadi 40 orang

Tim satuan tugas gabungan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. (Dokumentasi BNPB)

Pencarian korban tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur terus dikebut hingga Minggu (5/10/2025). Korban tewas yang ditemukan terus bertambah menjadi 40 orang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, alat berat mulai dari pemecah beton hingga eskavator terus mengais puing-puing bangunan empat lantai itu, hingga data pencarian korban masih berkembang.

Tim SAR gabungan telah menemukan 15 jenazah sejak pukul 00.30 WIB hingga 18.00 WIB hari ini. Data ini menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 40 orang. Penemuan jenazah hari ini termasuk paling banyak bila dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Setelah ditemukan, jasad-jasad itu dimasukkan ke dalam kantong khusus jenazah, disemprot disinfektan lalu dibawa menuju ambulans dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diidentifikasi.

3. Tim SAR gabungan temukan 4 bagian tubuh

Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)

Selain jenazah dalam kondisi utuh, tim SAR gabungan juga mendapatkan empat bagian tubuh manusia. Empat bagian tubuh itu belum dapat dikonfirmasi sebagai tambahan jumlah temuan jenazah, termasuk apakah temuan itu merupakan dari satu tubuh yang sama.

Proses identifikasi dengan berbagai indikator harus dilakukan demi keabsahan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI). Penemuan jenazah untuk ke sekian kalinya itu sekaligus mengurangi jumlah angka korban dalam pencarian menjadi 23 orang. Adapun, data ini didapatkan dari daftar absensi pihak pondok pesantren.

Jumlah angka tersebut sejatinya belum dapat dijadikan sebagai data yang valid, sebab ada beberapa kasus di mana salah satu santri tidak melaporkan kehadirannya kepada pengurus namun dihitung sebagai data korban hilang.

Tim SAR gabungan tetap melanjutkan operasi pencarian sampai dipastikan sudah tidak ada jenazah atau bagian tubuh yang tersisa di lokasi kejadian.

Editorial Team