Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menu MBG di SDN Tamanharjo 1. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Menu MBG di SDN Tamanharjo 1. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Intinya sih...

  • Menu daging di MBG hanya tiga kali dalam sebulan

  • SOP di SPPG harus seragam untuk cegah keracunan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar menu daging untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus ada setiap minggu.

Hal itu menjadi salah satu yang disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan sejumlah pemimpin redaksi media, termasuk Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, di kediamannya, Hambalang, Bogor pada 6 September 2025.

Pertemuan tentang presentasi MBG dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, kepada para pemred itu berlangsung selama tiga jam. Semula, presentasi itu akan dilakukan hanya satu jam.

1. Menu daging di MBG hanya tiga kali dalam sebulan

Ilustrasi menu MBG Dok. IDN Times/Yud

Menu daging dalam MBG menjadi salah satu yang disoroti dalam pertemuan tersebut. Selama ini, anak-anak di Indonesia dinilai jarang mengonsumsi daging dan baru banyak mengonsumsinya saat kurban pada Hari Raya Idul Adha.

Pemred IDN Times, Uni Lubis, dalam pertemuan itu sempat bertanya, "Dalam sebulan, berapa kali anak-anak mendapatkan menu daging?" tanya Uni.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjawab, menu daging tersebut diberikan tiga kali dalam sebulan.

Saat itu, Presiden Prabowo pun langsung memerintahkan agar frekuensi menu daging ditambah. Prabowo meminta BGN untuk menyediakan menu daging setiap minggu.

"Saya tanya, daging lebih mahal, sedangkan kebanyakan menunya telur. Harusnya telur lebih murah," kata Uni.

Merespons hal itu, Dadan pun mengakui adanya subsidi silang. Saat itu Dadan mengatakan, harga paket MBG per menu adalah Rp6.500 per pack untuk menu telur, Rp8.500 per pack untuk menu ayam, dan Rp10.500 per pack untuk menu daging.

Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo kemudian memerintahkan agar menu telur dalam MBG tidak boleh dicampur. Satu anak yang menerima MBG, wajib mendapatkan satu telur.

2. Prabowo minta satu anak dapat satu telur di menu MBG

Salah satu menu MBG di SMP Negeri 13 Surabaya. (Dok. Ombudsman Jatim).

Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo Subianto juga memerintahkan BGN untuk menyediakan menu telur pada program MBG, satu anak mendapat satu butir telur.

Para pemred menyoroti soal menu MBG tersebut. Menu MBG yang selama ini tersebar dan menjadi pemberitaan media dinilai miris. Misalnya, menu telur orak-arik yang prosesnya, telur dicampur dengan tepung dan sayur.

Sebab ada bahan yang dikombinasikan ke dalam telur seperti tepung dan sayur, maka setiap anak tidak mendapat satu butir telur untuk dikonsumsi.

Padahal, Presiden Prabowo ingin agar setiap anak mengonsumsi satu butir telur dalam menu MBG tersebut.

"Saya ingin semua anak Indonesia bisa konsumsi telur minimal satu butir per hari," demikian yang Prabowo sampaikan tentang menu MBG.

Hal ini juga sejalan dengan gerakan tentang satu telur satu anak yang banyak digaungkan berbagai pihak untuk mencegah anak stunting.

3. SOP di SPPG harus seragam untuk cegah keracunan

Petugas menyiapkan makanan di SPPG Gagaksipat, Boyolali. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam pertemuan itu, disinggung pula soal kasus keracunan MBG yang banyak terjadi di berbagai daerah. Dadan mengatakan, kasus keracunan MBG mencapai 3.000 orang.

Kemudian, untuk mencegah terjadinya keracunan, kata Dadan, pihaknya akan mendatangkan mesin pencuci piring yang menggunakan air panas atau mesin pencuci untuk wadah yang digunakan sebagai MBG.

Presiden Prabowo kemudian memerintahkan Kepala BGN agar standar operasional prosedur (SOP) di semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diseragamkan, yaitu semua ompreng tempat makan SPPG harus dicuci menggunakan air panas. Hal itu dilakukan untuk mencegah keracunan kembali terjadi.

Editorial Team