Ilustrasi kampanye jelang kontestasi politik pemilihan umum (pemilu) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Gusma mengaku memiliki kesamaan pandangan dengan Maruarar Sirait. Dia menegaskan, preferensi politiknya sejalan dengan masyarakat yang puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
“Saya berkeyakinan dan mengikuti kata hati saya soal sikap politik ini. Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Approval ratingnya sangat tinggi. Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini." ujar Gusma.
Terkait organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya, Gusma menjelaskan, Pemuda Katolik punya ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024. Antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas pemilu, dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik. Selain itu, Gusma mengaku tidak mungkin membawa Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung mendukung.
“Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu, Pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak. Setelah Pemilu usai, kita harus tetap berkarya untuk organisasi. Harus berperan dan tidak boleh baperan,” tegas Gusma.