Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD angkat bicara mengenai wacana yang diembuskan oleh Presiden ke-8, Prabowo Subianto di Kairo, Mesir. Prabowo mewacanakan untuk memberi pengampunan bagi para koruptor asal uang negara yang sudah ditilap dikembalikan.
"Hai, para koruptor atau yang merasa pernah mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikan yang kau curi ya mungkin kami maafkan," ujar Prabowo pada 18 Desember 2024 lalu.
Mahfud menilai wacana itu merupakan ekspresi dari niat baik Prabowo untuk menyelesaikan isu korupsi yang sudah membuatnya frustasi. Sebab, kasus-kasus rasuah semakin membesar dan tak ada yang bisa ditangani dengan tuntas.
Meski begitu, dalam pandangan Mahfud cara yang ditempuh oleh Prabowo tersebut sangat berisiko. "Apalagi (bila pengembalian) dilakukan dengan diam-diam. Lalu, akuntabilitas dan pertanggung jawabannya gimana? Siapa yang melapor dan korupsi apa (yang mendapat pemaafan) dan apa jumlahnya benar?" tanya Mahfud ketika ditemui di kantor MMD Initiative, Senen, Jakarta Pusat pada Jumat (20/12/2024).
Ia menambahkan meski niat Prabowo baik karena ingin agar kerugian keuangan negara dikembalikan tetapi tetap saja transparansi dan akuntabilitasnya tidak bisa dijamin.