Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prabowo Subianto ketika memberikan penghargaan jenderal kehormatan bagi Sjafrie Sjamsoeddin di Batujajar, Bandung, Jawa Barat. (www.instagram.com/@sjafrie.sjamsoeddin)
Presiden Prabowo Subianto ketika memberikan penghargaan jenderal kehormatan bagi Sjafrie Sjamsoeddin di Batujajar, Bandung, Jawa Barat. (www.instagram.com/@sjafrie.sjamsoeddin)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memberikan jenderal kehormatan kepada lima purnawirawan TNI saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Bandung. Selain kelima purnawirawan itu, Prabowo memberikan pangkat kehormatan bintang tiga dan dua kepada tujuh orang lainnya.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Intelijen Negara M Herindra, Agus Purwanto, Yunus Yosfiah, dan Ali Sadikin, adalah deretan nama penerima pangkat jenderal kehormatan. Sementara, Suhartono Suratman, Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto, Chairawan, Musa Bangun, Glenny Kairupan, dan Tony SB Husodo, menerima pangkat kehormatan bintang tiga.

Sedangkan, penerima pangkat kehormatan bintang dua adalah Taufik Hidayat, lulusan Akadami Militer angkatan 1983.

Sebagian besar penerima jenderal kehormatan dan bintang kehormatan kerap berada di lingkaran Presiden Prabowo. Beberapa di antaranya merupakan petinggi Partai Gerindra, parpol yang didirikan Prabowo Subianto.

Mengutip situs resmi presidenri.go.id, penghargaan itu diberikan karena para penerima dinilai berjasa besar bagi pertahanan dan keamanan negara. Total ada 12 tokoh yang menerima jenderal kehormatan itu. Berikut profil singkat mereka:

1. Jenderal TNI Kehormatan Sjafrie Sjamsoeddin

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin ketika berada di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Sjafrie lahir di Ujung Pandang, Makassar, 30 Oktober 1952. Sjafrie kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) dalam Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

Sjafrie diketahui pensiun dari TNI dengan pangkat terakhir letnan jenderal (letjen) atau bintang 3 dan merupakan orang dekat Prabowo. Keduanya lulus dari AKABRI angkatan yang sama di tahun 1974.

2. Jenderal TNI Kehormatan Muhammad Herindra

Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra tiba di ruang Komisi I untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai Kepala BIN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

M Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 30 November 1964. Setelah lulus kuliah, Herindra melanjutkan pendidikan Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1987. Dia meraih Adhi Makayasa Tri Sakti Wiratama atau lulusan terbaik pada angkatannya.

Herindra pernah menduduki jabatan Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor)-81, unit untuk memberantas terorisme. Kini, Ia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebelumnya, Herindra mengisi posisi sebagai Wakil Menteri Pertahanan ketika Prabowo menjabat Menteri Pertahanan.

3. Jenderal TNI Kehormatan Agus Sutomo

Jenderal Kehormatan Agus Sutomo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Dikutip dari situs resmi TNI AD, Agus lahir di Klaten pada 14 April 1960. Setelah lulus dari Akabri pada 1984, Agus melanjutkan pendidikan Sesarcab Infanteri dan bergabung di Korps Baret Merah atau Kopassus.

Agus Sutomo sempat menjabat sebagai Komandan Pleton Kopassandha Kopassus. Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Unit 1/2/1/2 Grup-1 Kopassus.

Pada tahun 1994, Agus Sutomo melanjutkan Sekolah Lanjutan Perwira. Selesai pendidikan, Agus kembali ditempatkan di Korps Baret Merah. Ia mengemban jabatan di Lembaga Pendidikan Pusat Pendidikan Kopassus Batujajar hingga menjabat Danjen Kopassus.

Di luar Kopassus, Agus pernah berdinas di Kodam Jaya sebagai Komandan Batalyon Infanteri 202/Tajimalela dan Komandan Kodim 0507/Bekasi. Agus Sutomo juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres.

4. Jenderal TNI Kehormatan (KKO) Ali Sadikin

(Ali Sadikin) Dok. Wikimedia Commons

Ali Sadikin diketahui lahir di Sumedang pada 7 Juli 1927. Ia wafat di Singapura pada 20 Mei 2008 di usia 80 tahun.

Ali seorang Letnan Jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk Presiden Soekarno untuk menjadi Gubernur Jakarta pada 1966. Ali Sadikin juga pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut. Eks Gubernur Jakarta itu juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Laut di Kabinet Dwikora yang dipimpin Presiden Sukarno.

Penghargaan buat Ali Sadikin diterima putranya, Boy Sadikin.

5. Jenderal TNI Kehormatan Yunus Yosfiah

Jenderal TNI Kehormatan Yunus Yosfiah. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jenderal TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan di era Presiden BJ Habibie. Dia juga pernah menjabat Kepala Sosial Politik Mabes TNI.

Pria yang lahir pada 7 Agustus 1944 ini merupakan lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1965. Yunus juga dinilai punya peran besar dalam kebebasan pers, lewat kebijakan pelonggaran Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) yang berdampak terhadap percepatan izin pendirian media.

Presiden Prabowo memberikan pangkat jenderal kehormatan buat Yunus kepada perwakilan keluarga.

6. Letjen TNI (Hor) Valentinus Suhartono Suratman

Letjen TNI (Hor) Valentinus Soehartono Soeratman. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Valentinus Suhartono Suratman atau Tono Suratman adalah purnawirawan TNI dan tokoh olahraga nasional Indonesia. Ia lahir pada 16 September 1952.

Tono Suratman pernah memegang jabatan sebagai Panglima Daerah Militer VI/Tanjungpura pada 2008-2010 hingga Asisten Operasi Panglima TNI pada 2012. Ketika menjabat Kasatlak Prima (Program Indonesia Emas) pada 2011, Tono berhasil membawa kontingen Nasional Indonesia berhasil meraih 476 medali Sea Games Jakarta-Palembang dengan rincian 182 medali emas, 151 medali perak, dan 143 medali perunggu.

Hubungan Tono dan Prabowo dinilai cukup dekat. Pada 2019, Prabowo melantik Tono menjadi Kepala SMA Taruna Nusantara.

7. Marsdya TNI (Hor) Bambang Eko Suhariyanto

Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto yang mendapat penganugerahan jenderal kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto. (www.kemhan.go.id)

Bambang menjadi salah satu dari enam purnawirawan jenderal bintang 2 TNI yang mendapat kenaikan pangkat kehormatan bintang tiga. Kini, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Sekretaris Negara.

Bambang lahir di Jember, Jawa Timur, pada 1 Oktober 1961. Ia mengawali karier militernya setelah lulus dari Sekolah Perwira Prajurit Karier TNI pada 1987.

Dia kemudian menempuh sejumlah pendidikan lanjutan di dalam dan luar negeri, di antaranya Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (1996), Law Operation Course di Amerika Serikat (1999).

Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara Bandung (2002), mengikuti pendidikan Legal Adviser Course di Australia (2003), Air Law Course di Belanda (2005), hingga International Law Development Programs di Amerika Serikat (2006).

Dalam perjalanan kariernya, Bambang kerap menempati sejumlah posisi strategis di bidang hukum dan perencanaan pertahanan, yakni Kepala Seksi Kumniter Subdisiplin Kumdira Dinas Hukum TNI AU, Kepala Hukum Komando Operasi Udara II, Tenaga Fungsional Golongan IV di Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan.

Pada 10 Desember 2018, dia dilantik oleh Menteri Pertahanan kala itu, Ryamizard Ryacudu sebagai Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial. Pengangkatan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 129/TPA/Tahun 2018.

Jabatan tersebut diembannya hingga 2024. Kemudian, ia dipilih menjadi Wamensesneg bersama Juri Adiantoro oleh Prabowo.

8. Letjen TNI (Hor) Chairawan K Nusyirwan

Mantan Komandan Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Purnawirawan Chairawan Nusyirwan (ANTARA FOTO/Dyah Dwi)

Mayor Jenderal TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan merupakan perwira tinggi TNI yang sebelumnya sempat dipercaya sebagai Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan di era Prabowo Subianto. Jabatan itu diembannya hingga 2022.

Chairawan bukan orang baru di lingkaran Prabowo. Dia sempat memimpin Tim Mawar, tim kecil dari Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pria kelahiran 26 Desember 1956 itu adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1980 dari kecabangan infanteri dan meniti karier di Kopassus.

Pada 1996-1998, Chairawan menjabat sebagai Komandan Grup 4/Sandi Yudha Kopassus. Di masa inilah Tim Mawar dibentuk sebagai bagian dari operasi pengamanan pada periode akhir pemerintahan Orde Baru.

Chairawan menduduki sejumlah posisi strategis di lingkungan TNI. Terakhir, ia mengisi posisi sebagai Staf Khusus Panglima TNI (2011-2012).

9. Letjen TNI (Hor) Musa Bangun

Letjen TNI (Hor) Musa Bangun (Dokumentasi Istimewa)

Musa adalah purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang kini aktif di dunia politik sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo. Pria kelahiran 1959 tersebut merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1983 dari kecabangan infanteri. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1998.

Pada 2015, Musa dipercaya menjadi Perwira Tinggi Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Bidang Hukum. Dia kemudian menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasad hingga 2017, sebelum mengakhiri masa dinas militernya.

Setelah pensiun, Musa terjun ke politik dan menduduki posisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Selain itu, dia terjun ke dunia korporasi.

Pada 10 Juni 2025, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, Musa diangkat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.

10. Letjen TNI (Hor) Glenny Kairupan

Letjen TNI (Hor) Glenny Kairupan. (www.instagram.com/@pajakpasarrebo)

Glenny Kairupan adalah purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo Subianto. Kedekatan keduanya terjalin sejak masa pendidikan militer, dan berlanjut hingga ke lingkaran politik.

Ia adalah teman seangkatan Prabowo saat menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada 1970.

Di dunia politik, Glenny pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra periode 2020-2025. Dia juga menjadi Direktur Penggalangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019.

Sedangkan di dunia korporasi, Glenny diangkat sebagai salah satu Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Agustus 2024.

Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Komisaris di PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI), sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang alutsista dan didirikan pada 14 Agustus 2020.

Nama PT TMI sempat menjadi sorotan seiring mencuatnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.

11. Letjen TNI (Hor) Dr. Tony SB Hoesodo

Letjen TNI (Hor) Dr. Tony SB Hoesodo ketika mendapat jenderal kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan layar YouTube Puspen TNI)

Tony merupakan lulusan Akmil tahun 1977. Selain itu, namanya juga masuk dalam deretan direktur PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).

12. Mayjen TNI (Hor) Taufik Hidayat

Mayjen TNI (Hor) Taufik Hidayat ketika mendapat anugerah jenderal kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto. (www.gerindrajabar.id)

Mengutip situs resmi Partai Gerindra wilayah Jawa Barat, Taufik merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1983. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Sulawesi Tenggara.

Dalam dunia politik, Taufik memimpin DPD Gerindra Jawa Barat periode 2018–2024. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Barat periode 2019–2024. Saat ini, Taufik tercatat aktif sebagai Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra periode 2024–2029.

Editorial Team