Jakarta, IDN Times - Profil mengenai sosok konglomerat Caroline Riady mendadak jadi perbincangan di media sosial.
Nama Caroline viral setelah ia diduga dijemput dengan helikopter ketika pulang bekerja. Momen Caroline naik helikopter tersebut banyak diunggah melalui berbagai jejaring media sosial. Di antaranya akun TikTok bernama @lea066.
Berikut ulasan lengkap profil Caroline Riady, Konglomerat Lipoo yang viral karena pulang kantor dijemput helikopter.
Dalam video singkat yang diunggah, awalnya satu unit helikopter tampak mendarat di atas helipad yang berada di sebuah gedung pencakar langit. Kemudian, dari dalam helikopter, tampak seseorang turun menjemput penumpang yang naik.
Tak berselang lama, sosok yang diduga Caroline bersama seseorang tampak menaiki helikopter tersebut. Lalu, helikopter itu langsung terbang melewati atas gedung-gedung tinggi di Jakarta.
Sontak unggahan itu menjadi viral. Banyak warganet yang menyandingkan peristiwa itu dengan cuplikan adegan dalam drama Korea. Di mana, sering menampilkan konglomerat dengan helikopter.
Berdasarkan hasil wawancara Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis dengan Caroline dalam acara "Ngobrol Seru: Bisnis Rumah Sakit Pasca Covid-19, Bersama Caroline Riady, CEO Siloam Hospital Group", Caroline sekolah di Sekolah Pelita Harapan Tangerang, Banten, dan setelah lulus melanjutkan kuliah ke Amerika Serikat.
Di Amerika, ia mengambil jurusan elementary education."Karena saya punya cita-cita mau mencerdaskan bangsa, belum kepikiran ke rumah sakit," ujarnya.
Saat ini Caroline Riady merupakan CEO dari Siloam Hospitals Group. Ia memimpin jaringan Siloam Hospitals yang tersebar di seluruh Indonesia.
Caroline adalah bagian dari keluarga Riady, pemilik Lippo Group. Ia merupakan generasi ketiga dari perusahaan multinasional raksasa, Lippo Group.
Sementara, berdasarkan situs LinkedIn miliknya, Caroline mendapat gelar Bachelor of Art bidang Pendidikan Dasar dan Pengajaran dari Wheaton College pada 2004.
Ia sempat bekerja sebagai seorang guru di Lincoln Elementary School District 200 di Wheaton, Illinois, USA. Kemudian, Caroline melanjutkan kariernya dengan pindah ke Indonesia untuk menjadi dosen di Universitas Pelita Harapan (UPH).
UPH sendiri merupakan salah satu kampus swasta di Indonesia yang didirikan oleh James Riady tahun 1994 bersama Yayasan Pelita Harapan.
Lalu, setelah Caroline menjadi dosen di UPH selama enam tahun, pada 2012 ia mulai terjun ke bisnis keluarga melalui divisi kesehatan Lippo Group, dengan bekerja sebagai Executive Director di Siloam Hospital.
Ia pun sempat menjabat sebagai VP Director dan Managing Director of Operations, Productivity, and Effectiveness. Kemudian, diangkat jadi Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group pada 2016. Saat ini ia dipercaya memimpin jaringan Siloam Hospitals.
Mengutip situs resmi milik Siloam, PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam Hospitals) merupakan jaringan rumah sakit swasta yang menyediakan fasilitas layanan kesehatan, berupa rumah sakit dan klinik di berbagai kota di Indonesia.
Siloam Hospitals memiliki lebih dari 41 cabang rumah sakit dan 25 klinik. Perusahaan di bidang kesehatan ini menjangkau berbagai kalangan dengan fasilitas yang dikenal lengkap, tenaga medis profesional, pelayanan medis berkualitas, dan berstandar internasional.
Siloam Hopitals juga menyediakan banyak pilihan dokter spesialis dan sub-spesialis, untuk memberi penanganan pada pasien yang membutuhkan perawatan medis secara spesifik dan khusus. Selain menjadi rumah sakit umum, Siloam Hospitals juga memiliki 8 cabang spesialisasi rumah sakit khusus atau rumah sakit pusat yaitu: ibu dan anak, kardiologi, neurologi, urologi, nefrologi, ortopedi, onkologi, dan digestif.
Layanan unggulan lainnya dari Rumah Sakit Siloam Hospitals adalah fasilitas laboratorium dan radiologi dengan teknologi terkini. Dengan adanya fasilitas tersebut, pasien dapat menjalani berbagai tes atau pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis penyakit dengan akurat.
Siloam Hospitals juga menyediakan layanan medical check up bagi setiap individu yang ingin menjaga kesehatan secara preventif. Sehingga, pasien dapat dengan mudah melakukan berbagai tes kesehatan seperti pemeriksaan darah, urine, dan lainnya.