Jakarta, IDN Times - Insiden penembakan bos rental mobil di KM 45 rest area Tol Jakarta-Merak ikut membuat nama Pangkoarmada RI, Laksamana Madya Denih Hendrata, disorot oleh publik. Hal itu lantaran Denih diduga melindungi tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang menembak Ilyas Abdurahman (48) pada 2 Januari 2025 lalu.
Selain itu, Denih menyebut penembakan terjadi karena dipicu adanya aksi pengeroyokan dari korban dan keluarganya kepada salah satu pelaku. Bahkan, sempat muncul pernyataan dari Denih yang menggambarkan peristiwa pengeroyokan seolah-olah sama seperti di medan perang.
"Nah, kalau seandainya dihadapkan kepada pengeroyokan berarti kan sebetulnya sama-sama tidak tahu siapa yang akan mati. Karena (ini) tentara juga sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting, dan segala macam karena kita sering dengar ada (pernyataan) killed or to be killed," ujar Denih ketika memberikan keterangan pers pada 6 Januari 2025 lalu.
Denih resmi menjabat sebagai Pangkoarmada RI pada 8 Maret 2024 di Lapangan Arafuru, Markas Koarmada RI. Ia menggantikan Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto. Upacara sertijab itu dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali.
Lalu, bagaimana rekam jejak Denih di dunia militer bersama TNI AL?