Menhan Bahas Rencana Latihan Bersama TNI dengan Militer China

- Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membahas rencana kerja sama militer dengan militer China.
- Latihan bersama TNI dan militer China diharapkan dapat mempererat hubungan diplomasi kedua negara.
- Kunjungan Jenderal Liu ke Jakarta H-1 sebelum kunjungan kenegaraan dari PM Jepang, Shigeru Ishiba.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membahas rencana kerja sama militer dengan menggelar latihan bersama antara TNI dengan militer China. Pembahasan digelar dalam pertemuan antara Sjafrie dengan Kepala Staf Gabungan Bersenjata China, Jenderal Liu Zhenli di kantor Kemhan, Jakarta Pusat pada Jumat kemarin.
"Di dalam pertemuan itu turut disampaikan harapan untuk bisa melaksanakan latihan militer karena kita tahu latihan militer menjadi sebuah media untuk melaksanakan diplomasi pertahanan dengan negara-negara sahabat, tentunya Tiongkok termasuk salah satu negara mitra," ujar Kepala Biro Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas yang dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (12/1/2025).
Ia menambahkan selain memperkuat hubungan diplomasi di antara kedua negara, latihan bersama ini juga berguna untuk mengasah kemampuan tempur kedua negara. Selain itu, kedua negara juga bisa berkesempatan untuk bertukar ilmu pengetahuan tentang strategi perang, teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) hingga ke pertukaran prajurit untuk kepentingan pendidikan.
"Makanya tadi Bapak Menhan juga menyampaikan kerja sama bukan hanya di level tertinggi tapi sampai di level terbawah dan bahkan dengan adanya hubungan yang kerap ini menunjukkan kemitraan kita," tutur dia.
1. Lokasi dan waktu latihan bersama akan dibahas lebih lanjut

Sementara, ketika ditanya lebih lanjut kapan dan di mana lokasi latihan bersama TNI dengan militer China bakal dilakukan, Frega belum bisa menjelaskan dengan rinci. Hal itu butuh pembahasan lebih lanjut.
"Kalau untuk lokasi tadi sih tidak dibahas ya. Tapi, pada prinsipnya ketika kita menyelenggarakan latihan militer itu, itu kan adalah salah satu aktivitas diplomasi pertahanan," katanya.
Frega berharap, kerja sama di bidang militer ini dapat mempererat hubungan Indonesia dan China yang telah terjalin sejak lama.
Namun, momen kunjungan Kepala Staf Gabungan Bersenjata China tergolong unik. Hal itu lantaran ia berkunjung H-1 sebelum ada kunjungan kenegaraan dari Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba. Negeri Sakura menawarkan untuk memberikan dua kapal patroli cepat bagi Indonesia.
2. Menhan tekankan RI-China harus memelihara persahabatan

Dalam penyambutan di kantor Kemhan, kedua tokoh sepakat bahwa China dan Indonesia bukan hanya sebagai mitra, namun juga saudara karena sama-sama berada di Asia serta memiliki kultur budaya yang sama. Dalam pertemuan itu, Menhan Sjafrie dan Jenderal Liu juga menekankan pentingnya komunikasi yang intensif antara kedua negara sebagaimana yang telah dijalin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jin Ping.
Dua pemimpin tersebut selalu mengedepankan pentingnya keeratan dan hubungan persahabatan antara dua negara. Bahkan, pada 2025, kedua negara akan memperingati 75 tahun hubungan diplomatiknya.
"Menhan menekankan bahwa Indonesia dan Tiongkok harus memelihara persahabatan dan persaudaraan yang telah terjalin hingga saat ini yang direspons positif oleh Jenderal Liu. Oleh karenanya, komunikasi dan kerjasama antara Indonesia dan China diharapkan akan semakin lebih baik ke depannya," kata Frega.
3. RI-China bakal gelar pertemuan 2+2 di Beijing

Lebih lanjut, Frega menambahkan di dalam pembahasan kedua pemimpin turut disinggung soal pelaksanaan pertemuan dengan format two plus two yakni antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara.
"Indonesia dalam hal ini mendukung pelaksanaan pertemuan '2+2' tersebut yang akan diselenggarakan pada tahun ini di Beijing, RRT," tutur dia.