Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di KPK usai jalani pemeriksaan pada Senin (13/1/2025). (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus yang menjerat rekan sejawatnya Harun Masiku.

Hasto Kristiyanto menjabat sebagai Sekjen PDIP sejak 2014. Hasto juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2004-2009.

Hasto pernah menjadi salah satu pengusul hak angket tolak impor beras pada 2006. Lalu, ia kembali mengusulkan hak angket pada 2007 soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hasto juga pernah menjadi sorotan lantaran mengecam pencalonan menantu Joko "Jokowi" Widodo, Bobby Nasution, pada Pilkada 2024. Padahal, Hasto pernah menjadi sentral figur yang memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla saat Pilpres 2014.

Hasto juga menjadi tokoh penting di balik kemenangan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Namun, seiring perpecahan antara PDIP dengan keluarga Jokowi, konflik semakin memanas, terutama pasca-Pilpres 2024. Bahkan, belum lama ini, Jokowi beserta keluarganya dipecat sebagai anggota PDIP.  

Berikut profil Hasto Kristiyanto, orang kepercayaan Megawati Soekarnoputri di PDIP.

1. Profil Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (IDN Times/Aryodamar)

Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta, 7 Juli 1966. Menjabat sebagai Sekjen PDIP, ia menggantikan Tjahjo Kumolo yang pada 2014 diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri pada masa pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Selama menjadi Sekjen PDIP pada 2015-2020, Hasto melakukan restrukturisasi manajemen partai. Melalui perombakan tersebut, Hasto berhasil membuat PDIP menang telak di Pilkada 2019, sehingga ia menjadi kepercayaan ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri untuk mengelola manajemen administrasi dan strategi partai.

Selama menjadi anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hasto menolak pengesahan Perpu Nomor 1 Tahun 2007 tentang Free Trade Zone.

2. Pendidikan Hasto Kristiyanto

Editorial Team

Tonton lebih seru di