Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Task Force Penanggulangan Bencana BRIN
Ketua Tim Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Joko Widodo (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Joko Widodo memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang geografi, teknologi radar, dan ilmu lingkungan.

  • BRIN fokus pada kebutuhan air bersih untuk korban bencana dengan memetakan banjir, memeriksa kelayakan Air Siap Minum, dan menjajaki pengiriman lewat udara.

  • BRIN menyiapkan tenaga medis, psikolog, dan ahli kesehatan lingkungan untuk mendukung penanganan darurat serta menetapkan titik prioritas bantuan agar lebih tepat sasaran.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjuk Joko Widodo sebagai ketua tim gugus tugas atau task force penanggulangan bencana di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk merespons bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sosok Joko Widodo yang dimaksud bukan Presiden ke-7 RI, melainkan peneliti BRIN yang memiliki keahlian dalam geografi, teknologi radar, dan ilmu lingkungan.

Melalui Task Force Penanggulangan Bencana, BRIN mengerahkan dukungan berbasis riset dan teknologi untuk membantu penanganan banjir serta longsor yang melanda Sumatera Utara dan Aceh. Ketua Task Force BRIN, Joko Widodo, menuturkan bahwa pihaknya bergerak cepat agar kontribusi ilmiah BRIN dapat mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak.

Joko Widodo menjelaskan bahwa Task Force telah mengaktifkan sejumlah unit tanggap cepat. Upaya tersebut mencakup pemetaan dengan satelit, penyediaan air bersih dan air layak minum, hingga pengiriman tenaga kesehatan dan dukungan psikososial. “BRIN hadir dengan pendekatan ilmiah. Kami memastikan seluruh kemampuan riset, teknologi, dan SDM yang dimiliki dapat digunakan secara optimal untuk membantu masyarakat,” katanya dalam rapat internal pada Minggu (30/11), dilansir dari laman BRIN.

1. Latar belakang pendidikan

Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id)

Berdasarkan informasi dari laman LinkedIn miliknya, Joko Widodo menempuh pendidikan sarjana di bidang Geografi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1993-1999. Kemudian melanjutkan studi magister Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia (UI) pada 2009-2011.

Tidak berhenti di situ, Joko Widodo melanjutkan pendidikan doktoral di Chiba University, Jepang, dengan fokus pada Computer Science and Information Processing pada 2016-2020.

Sementara itu, laman resmi BRIN mencatat bahwa keahlian Joko Widodo mencakup Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) serta Environmental Impact Assessment (EIA), yang memperkuat profilnya sebagai peneliti dengan kompetensi kuat di bidang geografi, pemantauan lingkungan, dan teknologi radar.

2. Joko Widodo fokuskan kebutuhan air bersih untuk korban bencana

Wilayah terdampak banjir di Sumatra Barat (instagram.com/kemenkopangan.ri)

Joko Widodo menyebut bahwa sejak awal kejadian, tim satelit BRIN telah memetakan banjir di Aceh dan Sumatera Utara menggunakan radar Sentinel-1 yang mampu menembus awan. Peta tersebut langsung dikirimkan ke pemerintah daerah, BNPB, dan komunitas geospasial sebagai dasar penentuan prioritas penanganan.

BRIN juga menyoroti kebutuhan mendesak akan air bersih. Unit Air Siap Minum (Arsinum) sedang dicek kelayakannya untuk kembali dioperasikan karena banyak infrastruktur air yang rusak dan pasokan air kemasan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Data ini sangat penting untuk memahami sebaran genangan terkini dan mendukung penentuan prioritas penanganan di lapangan,” jelasnya dikutip dari laman BRIN.

Untuk mempercepat distribusi alat, BRIN menjajaki pengiriman lewat udara bersama TNI AU akibat terhambatnya jalur darat. Selain itu, tim survei dan drone disiapkan untuk memetakan kondisi di lokasi yang belum dapat diakses.

3. Komitmen BRIN dalam menangani bencana di Sumatra

Seorang warga melintasi endapan lumpur usai banjir bandang untuk membantu proses evakuasi di Palembang, Kabupaten Agam. (IDN Times/Halbert Caniago)

Di bidang kesehatan, BRIN telah menyiapkan tenaga medis, psikolog, dan ahli kesehatan lingkungan untuk mendukung penanganan darurat. “Bencana banjir tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan psikologis warga. Tim kami siap membantu pemerintah daerah dalam memberikan dukungan medis dan psikososial,” ungkap Joko Widodo.

Ia menambahkan bahwa seluruh langkah Task Force akan diarahkan pada intervensi yang cepat, terukur, dan berbasis data. Mengingat luasnya wilayah terdampak, BRIN akan menetapkan titik prioritas agar bantuan lebih tepat sasaran dan memberikan dampak nyata. “Kami tidak mungkin turun di semua titik, tetapi kami bisa fokus pada area strategis dan memberikan solusi teknologi yang paling dibutuhkan,” katanya.

Sebagai penutup, Joko Widodo menegaskan komitmen BRIN dalam mendukung pemerintah menangani bencana di Sumatera. “Kami bergerak hari ini, bukan besok. Task Force BRIN akan bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan bantuan berbasis riset hadir bagi masyarakat yang membutuhkan,” tegas Joko Widodo. 

Editorial Team