Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Santi Dewi)
Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (kiri) ketika melakukan serah terima jabatan Kadispenad kepada Kolonel Donny Pramono (kanan) di Mabes TNI AD. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Donny menghabiskan 19 tahun di Kopassus, dari pangkat letnan dua hingga kolonel, serta berdinas di beberapa tempat lainnya.

  • KSAD menitipkan pesan kepada Donny untuk menjalin komunikasi dengan media dan melanjutkan kinerja baik Wahyu sebagai Kadispenad.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kolonel (Inf) Donny Pramono resmi menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Dara (AD) pada Jumat, 31 Oktober 2025. Kepala Staf TNI AD, Jenderal Maruli Simanjuntak memimpin upacara serah terima jabatan enam pejabat tinggi, termasuk Kadispenad.

Donny mengaku bukan orang baru di Mabes TNI AD. Ia sehari-hari bertugas sebagai perwira pembantu utama (Paban) VI/Inteltek Sintelad. Dinas penerangan TNI AD, kata Donny, masih berada di bawah supervisi asisten intelijen TNI AD.

Ia mengatakan, tugasnya untuk menggantikan Wahyu sebagai Kadispenad cukup berat. Sebab, selama 15 bulan wajah Wahyu sudah melekat sebagai representasi Mabes TNI AD.

"Saya mohon doa restu kepada rekan-rekan media dan bisa membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di TNI agar bisa terselesaikan dengan baik," ujar Donny di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat pada Jumat kemarin.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1999 dan hampir dua dekade mengabdi di korps baret merah Kopassus.

1. Awal karier Donny lama dihabiskan di Kopassus

Kolonel (Inf) Donny Pramono yang menjabat sebagai Kadispenad baru dan menggantikan Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (IDN Times/Santi Dewi)

Donny menyebut, selama 19 tahun ia habiskan untuk mengabdi di Kopassus. Ia berada di sana dimulai dari pangkat letnan dua hingga kolonel.

"Terakhir jabatan saya di Kopassus adalah Komandan Grup 3 Sandhi Yudha di Cijantung," kata Donny.

Selain itu, ia juga pernah berdinas sebagai Asisten Intelijen (Asintel) di Kodam IV/Diponegoro. Donny juga pernah berada di satuan teritorial di Kodam XIV/Hasanuddin kemudian Kasi Intel di Korem 173/Kodam XVII/Cenderawasih.

"Saya juga pernah menjabat Komandan Kodim (Dandim) di Banten di Kodam III/Siliwangi yaitu Kodim 0623/Cilegon Kodim tipe B. Sisanya lebih banyak berada di Kopassus, mulai dari Danyon, Wadayon hingga Kasi," tutur dia.

Baik Donny dan Wahyu akan mendapat kenaikan pangkat menyusul jabatan barunya nanti. Ia akan menyandang jenderal bintang satu. Sedangkan, Wahyu yang kini bertugas sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) akan menyandang jenderal bintang dua.

2. KSAD titipkan pesan kepada Kadispenad baru

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Maruli Simanjuntak (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara itu, ketika ditanyakan apakah ada pesan khusus dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak kepada Kolonel Donny, Wahyu menyebut agar aktif menjalin komunikasi dengan media. Donny pun menambahkan, Maruli berpesan agar kinerja baik Wahyu sebagai Kadispenad terus dilanjutkan.

"Lanjutkan estafet kepemimpinannya Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, di mana sudah membawa dinas penerangan TNI AD yang cukup luar biasa. Dikenal media dan menjadi corong angkatan darat. Semua (informasi) by data dan hanya kebenaran yang disampaikan," kata Donny.

Perwira menengah TNI AD itu pun meminta kepada media untuk tetap membantunya dan bermitra seperti ketika era kepemimpinan Wahyu.

3. Wahyu menitipkan pesan agar Kadispenad baru bisa dihubungi kapan pun

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (kiri) ketika melakukan serah terima jabatan Kadispenad kepada Kolonel Donny Pramono (kanan) di Mabes TNI AD. (IDN Times/Santi Dewi)

Pesan juga disampaikan oleh Wahyu kepada penerusnya itu di Dinas Penerangan TNI AD. Jenderal bintang itu meminta Donny harus terus menjalin komunikasi secara aktif dengan media.

"Kadispenad diharapkan bisa dihubungi setiap saat dan siap untuk memberikan penjelasan, apa yang dibutuhkan oleh rekan-rekan media. Situasi itu yang membuat komunikasi tetap terjaga," kaa mantan Dandim Jakarta Pusat itu.

Dengan begitu, setiap dinamika yang ada bisa diselesaikan dengan baik.

Editorial Team