Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ratusan Karangan Bunga Warnai Haru Upacara Pisah Sambut Kadispenad

IDN Times/Santi Dewi
Ratusan karangan bunga warnai upacara pisah sambut Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di Mabes TNI AD. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Media dianggap berperan penting jadi jembatan TNI AD dan publik
  • Brigjen Wahyu sempat menangis haru ketika dilepas hingga ke mobil
  • Kolonel Donny lama berkarier di baret merah Kopassus
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Di penghujung Oktober 2025 menjadi momen tak terlupakan bagi Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. Jabatan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) yang sudah ia emban selama 15 bulan resmi dialihkan kepada Kolonel Inf Donny Pramono, Jumat (31/10/2025).

Wahyu akan mengisi jabatan baru yang kantornya hanya berjarak selemparan batu dari Mabes TNI AD. Ia ditunjuk sebagai Sekretaris Militer Presiden yang berkantor di Kementerian Sekretariat Negara.

Sosok Wahyu yang sudah lama menjadi corong TNI AD membuatnya dikenal media dan publik. Maka, tak heran bila dalam upacara serah terima jabatan yang digelar pada hari ini, ratusan karangan bunga turut membanjiri kantornya di Jalan Veteran.

"Pada hari ini saya telah selesai melaksanakan serah terima jabatan Kepala Dinas Penerangan TNI AD dan pengganti saya ada di sebelah saya yaitu Kolonel Inf Donny Pramono," ujar Wahyu ketika memberikan keterangan pers terakhir kepada media di Mabes TNI AD sambil mengenalkan penggantinya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memimpin serah terima jabatan enam jabatan, termasuk Kadispenad. Kemudian, acara dilanjutkan dengan upacara pisah sambut Wahyu dari kantornya di bagian depan Mabes TNI AD.

"Dengan ini saya secara resmi melepas Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dari lingkungan TNI AD," kata Donny.

1. Media dianggap berperan penting jadi jembatan TNI AD dan publik

(IDN Times/Santi Dewi)
Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (kiri) ketika melakukan serah terima jabatan Kadispenad kepada Kolonel Donny Pramono (kanan) di Mabes TNI AD. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, Wahyu mengakui ketika menjabat sebagai Kadispenad 15 bulan, ia menghadapi beragam dinamika. Di situlah peran dinas penerangan menjadi semakin penting. Salah satu momen penting yang ia hadapi ketika dilakukan revisi Undang-Undang TNI pada awal 2025. Bahkan, sempat terjadi unjuk rasa memprotes revisi UU TNI.

"Media berperan untuk bisa menjadi jembatan antara TNI AD dengan masyarakat sehingga pesan yang ingin kami sampaikan bisa didistribusikan. Apa sih urgensi, pentingnya dan menjadi komitmen TNI AD terkait revisi UU TNI," kata jenderal bintang satu itu menjawab pertanyaan IDN Times.

Ia pun memberikan saran kepada Donny selaku penerusnya untuk terus menjalin komunikasi dengan media, ketika terjadi sejumlah peristiwa penting ke depan. Hal serupa juga harus diterapkan kepada dinas penerangan satuan TNI AD lainnya di seluruh Indonesia.

"Akhirnya, dari rasa bisa muncul respect dan saling memahami sehingga rekan-rekan media akan langsung menyampaikan kepada masyarakat begitu mendapat penjelasan dari TNI AD," tutur dia.

2. Brigjen Wahyu sempat menangis haru ketika dilepas hingga ke mobil

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana
Momen haru pisah sambut Brigjen TNI Wahyu Yudhayana sebelum meninggalkan Mabes TNI AD. (IDN Times/Santi Dewi)

Salah satu momen unik saat upacara pisah sambut yakni Wahyu dilepas anggota TNI yang tergabung di dalam tim dinas penerangan TNI AD. Wahyu menyalami satu demi satu bawahannya itu. Bahkan, melayani permintaan foto bersama.

Tak heran sempat terjadi antrean cukup panjang dari gedung tempat Wahyu dulu bekerja, hingga ke mobil yang akan mengantarnya keluar Mabes TNI AD. Sambil menerima uluran tangan bersalaman, air mata tak terasa ikut menetes di wajah Wahyu.

"Kalian sehat-sehat ya di sini," kata Wahyu berpesan ke bawahannya.

Ibu penjaga kantin yang sehari-hari menyediakan makan siang bagi tim TNI AD di gedung dinas penerangan tak luput ikut memberikan salam pamit kepada Wahyu.

3. Kolonel Donny lama berkarier di baret merah Kopassus

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (kiri) ketika melakukan serah terima jabatan Kadispenad kepada Kolonel Donny Pramono
Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (kiri) ketika melakukan serah terima jabatan Kadispenad kepada Kolonel Donny Pramono (kanan) di Mabes TNI AD. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Donny menggunakan momen pisah sambut itu untuk memperkenalkan diri ke media. Ia merupakan lulusan Akademi Militer pada 1999, satu tahun di bawah Wahyu. Tetapi, kariernya dirintis dari korps baret merah Kopassus.

"Saya lama berada di korps baret merah, kurang lebih 19 tahun. Mulai dari pangkat letnan dua hingga kolonel, saya dapatnya di Kopassus," ujar Donny.

Donny menyebut jabatan terakhir yang diperolehnya yakni Komandan Grup 3 di Sandhi Yudha di Cijantung. Donny juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0623/Cilegon.

"Dua kali saya mendapat jabatan Dandim ketika (jabatan) letkol dan kolonel," tutur dia.

Perwira menengah TNI AD itu mengaku mendapat pesan dari KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, agar melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Wahyu di Dispenad.

"Beliau sudah membawa dinas penerangan TNI AD cukup luar biasa. Beliau dikenal media dan menjadi corong TNI AD dan semua (informasi) by data dan hanya kebenaran yang disampaikan," katanya.

Donny pun meminta bantuan kepada media agar tetap mendukungnya sama seperti ketika Wahyu menjabat sebagai Kadispenad.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Korban Tewas akibat Badai Melissa di Negara-Negara Karibia 50 Orang

31 Okt 2025, 23:58 WIBNews