Jakarta, IDN Times - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sedang melakukan seleksi terhadap calon anggota pimpinan baru Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Lembaga yang berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap uang negara ini memiliki tugas yang cukup berat dalam memastikan uang negara digunakan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan dari laman resmi bpk.go.id, berikut IDN Times merangkumkan tugas, wewenang, serta visi misi dari BPK RI.
Anggota BPK yang berjumlah 9 orang, terdiri dari ketua, wakil ketua, dan 7 anggota khusus yang membantu tugas ketua dan wakil. Pada dasarnya, 9 anggota ini memiliki tugas melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dan memberikan pengarahan pemeriksaan investigatif kepada lembaga-lembaga negara.
Namun, dalam menjalankan tugasnya, 9 anggota ini memiliki tanggung jawab masing-masing dalam memeriksa keuangan lembaga-lembaga negara. Jadi, setiap anggota hanya fokus mengawasi lembaga yang berada di bawah naungannya.
Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki visi untuk menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat.
Demi mencapai visi tersebut, misi yang dijalankan BPK antara lain memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri dan melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas, independen, dan profesional.
Demi memastikan tercapainya visi dan misi, maka BPK menetapkan dua tujuan strategisnya. Adapun tujuan pertamanya adalah meningkatkan manfaat hasil pemeriksaan dalam rangka mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara.
Tujuan Strategis slain dari lembaga ini adalah meningkatkan pemeriksaan yang berkualitas dalam mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara.
Dalam mencapai cita-cita yang tertuang di dalam visi dan misi, berdasarkan laman resmi bpk.go.id, seluruh pegawai BPK bekerja berlandaskan nilai-nilai dasar sebagai berikut:
Integritas, yakni membangun nilai tersebut dengan bersikap jujur, objektif, dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.
Independensi, yakni menjunjung tinggi hal itu baik secara kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, kami bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan/atau organisasi yang dapat mempengaruhi independensi.
Profesionalisme, membangun nilai itu dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.