Ilustrasi media sosial. IDN Times/Paulus Risang
Tagar KaburAjaDulu telah menjadi fenomena luas yang jadi gambaran kekecewaan atas kondisi yang dihadapi oleh generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri. Kabur Aja Dulu menjadi manifestasi kolektif yang dipicu berbagai masalah sosial seperti beban pajak hingga kesulitan lapangan kerja.
Baru-baru ini hastag KaburAjaDulu kembali memanas akibat isu efisiensi anggaran yang berimbas pada berbagai sektor, misalnya potongan dana pendidikan, gangguan layanan publik, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.
Hastag ini kemudian mendorong individu untuk 'kabur dulu' ke luar negeri dengan harapan akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Tagar ini turut diramaikan dengan beragam informasi seputar beasiswa, lowongan kerja, hingga tips adaptasi kehidupan di luar negeri.
Fenomena ini menunjukkan pesimisme anak muda terhadap konflik yang terjadi di dalam negeri. Sehingga salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meninggalkan tanah air dan memulai kehidupan baru di negeri lain.