COVAX Sudah Kirim Sekitar 611 Juta Vaksin ke 144 Negara

Itu sekitar 53 persen dari target 950 juta dosis di 2021

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa inisiatif COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX) telah mengirimkan sekitar 611 juta vaksin kepada 144 negara partisipannya hingga saat ini. Total itu berarti sekitar 53 persen dari target 950 juta dosis vaksin di tahun 2021.

Retno lebih lanjut mengatakan bahwa dalam proses distribusinya ada banyak tantangan yang dihadapi, di mana tantangan utama saat ini adalah kesiapan penerimaan vaksin dan proses vaksinasi itu sendiri.

“Khususnya di negara berkembang setelah pasokan vaksin telah tersedia lebih banyak,” kata Retno dalam press briefing setelah memimpin pertemuan COVAX AMC Engagement Group dan berpartisipasi dalam pertemuan USAID Development Ministers on COVID-19, Senin (6/12/2021).

“Untuk itu, kapasitas negara penerima vaksin COVAX harus diperkuat, termasuk infrastruktur vaksinasi,” tambah Retno.

Baca Juga: 7 Ribu Relawan PMI Semarang Antisipasi Omicron saat Natal Tahun Baru

1. Omicron ditemukan di 45 negara

COVAX Sudah Kirim Sekitar 611 Juta Vaksin ke 144 NegaraCOVAX/Gavi.org

Terkait dengan varian Omicron, Retno mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyampaikan bahwa hingga 5 Desember 2021 ini mereka telah mendeteksi varian ini di setidaknya 45 negara.

Retno menambahkan bahwa beberapa data awal yang dikumpulkan WHO menyebutkan belum ada kesimpulan yang konklusif terkait tingkat penularan dan tingkat keparahan, termasuk tingkat hospitalisasi varian Omicron.

“WHO menambahkan walaupun di Afrika Selatan menunjukkan adanya peningkatan tingkat hospitalisasi, namun belum bisa disimpulkan ini adalah akibat varian Omicron,” katanya.

2. Imbauan menerapkan protokol kesehatan

COVAX Sudah Kirim Sekitar 611 Juta Vaksin ke 144 Negarainforgrafis fakta varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Retno juga mengatakan bahwa WHO akan terus melakukan penelitian terhadap varian ini. Selain itu, Retno menyebut bahwa lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss itu menyampaikan pentingnya terus melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan selalu mencuci tangan.

“Jadi itulah beberapa hal yang muncul dari pertemuan COVAX AMC Engagement Group kemarin,” katanya.

Baca Juga: COVAX Berhasil Kumpulkan Rp132 Triliun untuk Vaksin COVID-19

3. Inti pertemuan USAID

COVAX Sudah Kirim Sekitar 611 Juta Vaksin ke 144 NegaraMenteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika memberikan briefing (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)

Terkait pertemuan USAID Development Ministerial on COVID-19 yang diprakarsai oleh Amerika Serikat dan dipimpin oleh USAID Administrator, Samantha Power, Retno mengatakan dalam pertemuan ini mereka membahas bagaimana cara mempercepat program vaksinasi khususnya di negara berkembang yang memiliki keterbatasan kapasitas dalam vaksinasi.

Retno mengatakan dalam pertemuan tersebut ia menyampaikan dua hal besar, yaitu bagaimana mendekati atau merespons isu untuk jangka pendek terkait kesetaraan akses terhadap vaksin.

“Jangka panjang yaitu membangun sebuah ketahanan kesehatan yang lebih kuat,” katanya. “Untuk jangka pendek, saya menyampaikan bahwa prioritas adalah bagaimana kita bahu membahu, bekerja sama agar target vaksinasi WHO dapat terpenuhi.”

Untuk mencapai target itu, Retno menyebut ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu percepatan akses global terhadap vaksin, termasuk melalui berbagi dosis yang memiliki masa kadaluarsa yang panjang dan timeline distribusi yang jelas. Selain itu, yaitu penguatan kapasitas penyerapan di negara penerima melalui bantuan teknis dan juga pendanaan.

“Itu adalah untuk jangka pendek dalam rangka memenuhi target vaksinasi yang telah ditetapkan oleh WHO,” katanya.

“Sementara itu, untuk jangka panjang, saya di dalam pertemuan USAID Development Ministerial on COVID-19 menekankan pentingnya penguatan rantai pasok vaksin global dengan memperkuat partisipasi negara berkembang melalui diversifikasi manufaktur vaksin global, membangun pusat produksi dan distribusi vaksin kawasan, memfasilitasi transfer teknologi, dan meningkatkan akses bahan mentah vaksin,” jelas Retno.

Baca Juga: Baru 25 Juta Dosis Vaksin, COVAX Janji Kirimi Afrika 520 Juta 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya