Indonesia Darurat COVID-19, Luhut: Jangan Coba-coba Naikkan Harga Obat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berjanji akan menindak siapa pun yang berani mencari keuntungan dengan cara menaikkan harga obat-obatan yang dibutuhkan untuk perawatan pasien COVID-19.
“Saya minta tadi pada Kabareskrim Pak Komisaris Jenderal Agus, jangan ragu-ragu kita dalam keadaan darurat seperti ini. Juga tadi dari kejaksaan, kita harus tindak tegas orang-orang yang bermain-main dengan angka-angka ini,” kata Luhut dalam press briefing virtual yang juga dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto, Sabtu (3/7/2021).
Luhut meminta Polri menindak siapa pun orang yang memainkan harga obat tanpa melihat siapa beking di belakangnya jika ada. Sebab masalah COVID-19 adalah masalah kemanusiaan.
“Nggak ada urusan beking-beking, pokoknya sampai ke akar-akarnya kita cabut saja ini nanti Mas Agus. Kita betul-betul nggak boleh main-main. Jadi kita back up kementerian kesehatan,” tambahnya.
Baca Juga: Tabung Oksigen Gratis bagi Pasien COVID di Jabodetabek, Ini Syaratnya
1. Indonesia memasuki masa kritis COVID-19
Dalam pemaparannya, Luhut juga menyebut bahwa saat ini Indonesia menghadapi masa kritis COVID-19 karena jumlah kasus akan meningkat terus selama dua pekan ke depan.
“Jadi angkanya ini terus naik, dan ini 10 hari ke depan, menurut hemat saya, mungkin dua minggu ini akan juga terus bisa naik. Kenapa? Karena masa inkubasi daripada varian ini masih jalan. Jadi ini masa kritis buat kita dua minggu ini,” terangnya.
Sebelumnya selama beberapa hari terakhir kasus harian COVID-19 Indonesia terus meningkat pesat. Bahkan pada Jumat kemarin, Indonesia mencatatkan rekor lonjakan kasus COVID-19.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 25.830 kasus baru per Jumat (2/7/2021). Itu merupakan rekor penambahan kasus harian tertinggi.
Dengan demikian, total kasus COVID-19 di tanah air kini mencapai 2.228.938. Jumlah tersebut membuat Indonesia masuk ke urutan 17 dalam daftar negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia.
Editor’s picks
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Luhut Pimpin Penanganan COVID-19 di Jawa-Bali
2. Indonesia hadapi banyak masalah terkait COVID-19
Luhut lebih lanjut mengatakan bahwa kenaikan kasus baru COVID-19 secara pesat ini telah membuat sistem kesehatan Indonesia cukup terganggu, di mana berbagai masalah muncul terkait obat-obatan, oksigen, hingga hal-hal lainnya.
Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk tidak menambah masalah, termasuk dengan cara menyebarkan berita hoaks ataupun berita palsu.
“Itu akan kami tindak dengan jelas,” katanya. “Karena apa? Ini masalah kemanusiaan. Kita ngurus oksigen aja udah pusing karena jumlahnya meningkat sampai 6-7 kali. Jadi jangan ditambah lagi persoalan-persoalan tidak perlu atau mengambil keuntungan.”
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Senang Banyak Koruptor Terjaring OTT KPK
3. Dunia dalam keadaan sulit
Luhut mengatakan kondisi yang dihadapi Indonesia terkait COVID-19 ini bukan hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga di seluruh dunia. Di mana varian baru COVID-19 telah membuat kasus baru meningkat dengan pesat.
Oleh karenanya, Luhut meminta semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama mengawasi kondisi ini karena menurutnya masalah yang terjadi saat ini menyangkut keselamatan rakyat Indonesia.
“Angka kematian naik. Jadi kalau sampai orang mati gara-gara obat, meninggal gara-gara obat, gara-gara Anda bikin obat nggak benar, para produsen atau distributor-distributor main-main, saya mohon nanti Jenderal Agus dengan kejaksaan melakukan patroli, pengecekan di mana dan tindakannya nggak usah tanya. Langsung diproses, langsung dihukum saja, dan izinnya nanti kalau perlu kita cabut,” katanya..
Baca Juga: Luhut Perintahkan Menperin Alokasikan 90 Persen Oksigen untuk Medis