Air Tanah di Jakut Tercemar E-Coli, Komisi D DKI Ungkap Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tingkat pencemaran air tanah di Jakarta Utara terutama bakreri escgerichia coli (E-Coli) sangat tinggi. Menurut Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah, efeknya tentu saja negatif, dan bisa berbahaya bagi anak-anak.
"Tercemar. Nah, ini yang menurut saya, siapapun gubernurnya, Pj-nya, harusnya salah satu perhatian. Karena dampak daripada bakteri E-Coli yang tinggi ini, efeknya kepada anak-anak kita," kata dia disitat ANTARA, Kamis (29/9/2022).
1. Air tanah tercemar bisa sebabkan stunting
Lebih lanjut pimpinan dari Komisi bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, dari data organisasi yang peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, tingginya angka bakteri E-Coli dalam air bisa menyebabkan anak kerdil (stunting).
"Nah ini sayang kalau gubernur tidak perhatikan ini. Saya sih berharap Pj gubernur yang akan datang betul-betul melihat, memperhatikan, bahwa air kita itu luar biasa tercemar," kata dia.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata Jakarta Utara yang Wajib Dikunjungi
2. Penyebab air tanah tercemar E-Coli dari hal ini
Editor’s picks
Ida kemudian mengungkap, dugaan mengapa air tanah di Jakarta Utara tercemar bakteri E-Coli. Kata Ida, bakteri muncul karena jarak tangki septik atau wadah pengolahan limbah cair dari kloset terlalu dekat dengan sumber pengambilan air tanah.
Maka itu dia mendorong agar penggunaan air tanah mesti diperhatikan, terutama pada daerah yang padat penduduk di Jakarta. Karena jika itu terjadi, maka air tanah yang dekat dengan tanki septik punya tingkat bakteri sangat tinggi.
"Itu yang memang menjadi salah satu penyebab penyebaran pada air tanah. Kemudian juga 13 aliran sungai yang memang tidak bisa berjalan dengan baik alirannya, ini berdampak kepada air tanah yang dikonsumsi oleh masyarakat. Ini mengerikan. Dan ini harus diperhatikan," kata dia.
Baca Juga: 58 Orang dari Jakarta Utara Ikut Penulisan Mushaf Kolaborasi Jakarta
3. Gubernur diminta perhatikan hal ini
Berdasarkan temuan itu, Ida meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera membuat saluran khusus pembuangan limbah cair. Selain itu, pemprov dinilai perlu membuat saluran air perpipaan dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya secara merata di Jakarta Utara agar warga tak lagi menggunakan air tanah.
"Nah ini sayang kalau Gubernur (DKI Jakarta) tidak memperhatikan ini," kata Ida.