Sepak Terjang Brigadir J, Sopir Istri Ferdy Sambo Sudah 2 Tahun Tugas 

Brigadir Yosua lulusan SPN Jambi 2012

Jakarta, IDN Times - Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat tewas usai sejumlah peluru bersarang di tubuhnya. Brigadir J tewas di dalam rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Dia tewas usai disebut-sebut berupaya melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.

Dari informasi yang disampaikan Polisi, Brigadir J dikatakan nyelonong masuk ke kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan serta menodongkan senjata ke istri Ferdy. Namun teriakan minta tolong istri Ferdy, membuat seorang pengawal Kadiv Propam, Bharada E, terjaga.

Untuk diketahui, Bharada E merupakan anggota Brimob yang memang mendapat tugas khusus sebagai pengawal di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E yang menegur lalu ditembak oleh Brigadir J, sampai kemudian terjadi baku tembak berdarah di dalam rumah. Dalam aksi baku tembak itu, 4 peluru yang dilesatkan Bharada E lalu mengenai tubuh Brigadir J dan merobohkannya. Lalu siapa Brigadir J?

1. Brigadir J ditugasi jadi sopir istri Ferdy Sambo

Sepak Terjang Brigadir J, Sopir Istri Ferdy Sambo Sudah 2 Tahun Tugas Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam informasi yang disampaikan Humas Polri, Brigadir J alias Yosua adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam. Maka tak heran kalau kemudian Brigadir J bisa ada di dalam rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan leluasa untuk bisa masuk ke dalam rumah.

"Dia ditugaskan sebagai supir Ibu Kadiv Propam," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (11/7/2022) kemarin.

Brigadir J alias Yosua tercatat merupakan warga Jambi, tepatnya di Kecamatan Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Brigadir J adalah lulusan dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Jambi tahun 2012.

Jika merunut keterangan keluarga korban, Rohani Simanjuntak, Brigadir J atau Yosua ternyata sudah bertugas selama 2 tahun sebagai ajudan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Polri: Bharada E dan Brigadir J Baku Tembak dalam Jarak 12 Meter

2. Sosok pria baik-baik di mata keluarga

Sepak Terjang Brigadir J, Sopir Istri Ferdy Sambo Sudah 2 Tahun Tugas Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Rohani Simanjutak juga mengatakan jenazah keponakannya itu tiba di rumah duka pada Sabtu (9/7/2022). Keluarga menjemput jenazah tersebut di bandara. Namun, tak ada penjelasan atas kasus apa Brigadir J terlibat baku tembak.

"Tidak ada penjelasan permasalahannya. Cuma diberi tahu pada kami tentang ada tembak-menembak itu. Katanya meninggal karena ada tembak-menembak," ujarnya, disitat Sumsel.idntimes.com.

Semasa hidup, keluarga juga meyakini bahwa Brigadir J adalah sosok baik. Semasa hidup dan bertugas, J alias Yosua juga tak pernah bercerita buruk soal keluarga Ferdy Sambo. Dia hanya bercerita baik-baik soal sosok keluarga itu. Bahkan Brigadir J mengaku sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Hal itulah yang membuat keluarga merasa janggal, terlebih tak ada bukti kuat soal tuduhan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo. Dari sana, keluarga tidak yakin dengan sikap Brigadir J. Keluarga bilang, ada empat luka tembak di tubuh Brigadir J.

Yakni dua luka tembak di dada, satu luka tembak di tangan dan satu luka tembak di leher anggota Brimob tersebut.

Baca Juga: Tewas Ditembak Bharada E, Jenazah Brigadir J Dimakamkan di Jambi

3. IPW desak pencopotan Irjen Ferdy Sambo

Sepak Terjang Brigadir J, Sopir Istri Ferdy Sambo Sudah 2 Tahun Tugas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (Dok. Divisi Humas Polri)

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo. Hal ini menyusul peristiwa adu tembak antara anggota Polri di rumah dinas Ferdy di Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

“Oleh karena itu, pimpinan tertinggi Polri harus menon-aktifkan terlebih dahulu Irjen Ferdy Sambo dari jabatan selaku Kadiv Propam,” kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, lewat keterangan tertulisnya, Senin (11/7/2022).

Sugeng menjelaskan, penonaktifan Irjen Ferdy Sambo karena ia merupakan saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudannya tersebut. Hal tersebut agar memperoleh kejelasan motif pelaku menebak rekan sejawatnya itu.

“Alasan kedua, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat statusnya belum jelas, apakah korban atau pihak yang menimbulkan bahaya sehingga harus ditembak,” kata Sugeng.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya