Jakarta, IDN Times - Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) resmi diteken Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Senin (2/11/2020). Undang-undang setebal 1.187 halaman tersebut mendapatkan nomor 11 Tahun 2020.
Situs resmi Sekretariat Negara, setneg.go.id, menerbitkan undang-undang tersebut pada Senin malam. Banyak warganet merespons sehingga menjadi trending topic di Twitter. Bahkan topik UU Cipta Kerja menempati urutan teratas di daftar trending topic pada pukul 06.27 WIB pagi ini.
Beberapa topik mengenai pembahasan UU Cipta Kerja ramai diperbincangkan warganet, seperti munculnya tanda pagar (tagar) #Mositidakpercaya, topik soal presiden, topik soal pemerintah, hingga topik UU Cipta Kerja juga muncul di deretan trending topic Twitter.
Banyak warganet yang mengkritik penerbitan UU Cipta Kerja di tengah malam. Mereka membicarakan dan mempertanyakan kenapa penerbitannya harus dilakukan tengah malam, saat masyarakat sudah tidur.
"Anak sekarang mah tengah malem overthinking, ini pemerintah tengah malem teken UU Ciptaker," tulis seorang wargnet dengan nama akun @asmidiot.
Ada juga akun @ambisiyus yang berkomentar: "Bahas malem-malem, disahkan juga malem-malem, UU Ciptaker ini emang suka bener begadang yak."
Sementara akun @ir_d33 juga merasa kecewa lantaran suara rakyar tak didengar oleh Presiden Jokowi dan pemerintah.
"Jokowi Teken UU Ciptaker 1.187 Halaman, Nomor 11 Tahun 2020, tetap hajar walau didemo rakyat, tekanan dari rakyat tetap tak bergeming," tulis akun @ir_d33.
Di antara hujan kritikan, ada warganet yang membela keputusan Jokowi meneken Undang-undang Cipta Kerja. Seperti cuitan yang ditulis oleh akun @DennisAP24.
"Enggak semua kecewa, kecewa nya kenapa? Gak denger suara rakyat? Dulu pada menghina presiden karena gak ada lowongan pekerjaan, sekarang udah dipermudah biar investor bisa masuk dan banyak lowongan pekerjaan masih di demo juga. Udah di baca belom UU Ciptaker nya? Hoax dimakan," tulisnya.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo meneken UU Cipta Kerja pada 2 November 2020. Publik mengetahui undang-undang tersebut telah diteken setelah situs setneg.go.id menerbitkan UU sapu jagat tersebut.
"Disahkan tanggal 02 November 2020," demikian tulis situs resmi Setneg tersebut. Masyarakat kini bisa mengakses salinan UU Cipta Kerja setebal 1.187 halaman.
Pada hari yang sama ketika Jokowi meneken Undang-undang Cipta Kerja, para buruh yang tergabung dalam 32 konfederasi melakukan aksi serentak di 24 provinsi. Mereka menolak Undang-undang Cipta Kerja sekaligus menuntut Upah Minimun Provinsi (UMP)dinaikkan.
"Tuntutan yang akan disuarakan adalah, batalkan omnibus law UU Cipta Kerja dan menuntut agar upah minimum tahun 2021 (UMP, UMK, UMSP, dan UMSK) tetap naik," kata pria yang akrab disapa Iqbal itu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/11/2020).