Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Resmi, Fadli Zon Tetapkan 17 Oktober Hari Kebudayaan Nasional

WhatsApp Image 2025-07-11 at 09.56.43.jpeg
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon saat ditemui dalam acara Sub-forum of the Ministerial Meeting of the Global Civilation di Beijing, China (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Bukan hari libur nasional, tapi penting
  • Pengakuan nasional terhadap kebudayaan Indonesia
  • Kebudayaan sebagai bagian dan fondasi pembangunan karakter bangsa

Jakarta, IDN Times – Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 162/M/2025 tentang Hari Kebudayaan.

Dalam keputusan tersebut, Fadli Zon menegaskan pentingnya pengakuan nasional terhadap kebudayaan Indonesia sebagai fondasi dan instrumen strategis dalam pembangunan karakter bangsa.

"Menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan," tulis keputusan tersebut dikutip, Minggu (13/7/2025).

1. Bukan hari libur nasional

Pada kalender April 2025 terdapat hari libur atau tanggal merah yang berdekatan dengan akhir pekan. Apakah tanggal 18 April 2025 libur? (iStockphoto)  Baca artikel CNN Indonesia "Apakah Tanggal 18 April 2025 Libur Nasional?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20250409105137-561-1217054/apakah-tanggal-18-april-2025-libur-nasional.  Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Pada kalender April 2025 terdapat hari libur atau tanggal merah yang berdekatan dengan akhir pekan. Apakah tanggal 18 April 2025 libur? (iStockphoto) Baca artikel CNN Indonesia "Apakah Tanggal 18 April 2025 Libur Nasional?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20250409105137-561-1217054/apakah-tanggal-18-april-2025-libur-nasional. Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Meski ditetapkan sebagai Hari Kebudayaan, namun tidak masuk dalam libur nasional tersebut mulai berlaku berlaku pada tanggal ditetapkan. Keputusan ini ditandatangani langsung oleh Fadli Zon di Jakarta pada tanggal 7 Juli 2025 dan telah disahkan oleh Kementerian Kebudayaan melalui Sekretariat Jenderal.

"Jadi Kebudayaan bukan hari libur," bunyi ayat kedua.

2. Pengakuan secara nasional

Potret acara Festival Nasional Reog Ponorogo dan Grebeg Suro di Ponorogo, Jawa Timur (Dok. Kementerian Pariwisata RI)
Potret acara Festival Nasional Reog Ponorogo dan Grebeg Suro di Ponorogo, Jawa Timur (Dok. Kementerian Pariwisata RI)

Fadli Zon menerangkan keputusan tersebut berdasarkan pada perlunya pelestarian dan pemajuan kebudayaan dilaksanakan untuk memantapkan peran dan posisi Indonesia dalam memengaruhi arah perkembangan peradaban dunia untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

"Bahwa pengakuan secara nasional terhadap kebudayaan nasional Indonesia perlu ditetapkan Hari Kebudayaan," katanya.

3. Kebudayaan merupakan bagian dan fondasi, pilar utama

Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kedua kiri) didampingi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Titit Lestari (kiri) menyaksikan perajin tenun ulap doyo disela-sela peresmian peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (30/5/2025). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kedua kiri) didampingi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Titit Lestari (kiri) menyaksikan perajin tenun ulap doyo disela-sela peresmian peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (30/5/2025). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc

Selain itu kebudayaan merupakan bagian dan fondasi, pilar utama, dan instrumen strategis dalam membangun dan menguatkan karakter bangsa, memperteguh jati diri bangsa, dan meningkatkan citra bangsa untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

"Kekayaan warisan budaya Indonesia yang melimpah merupakan modal penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, produktivitas, dan kemajuan bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menjadi haluan dalam pembangunan nasional dengan menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan pelaku kebudayaan," katanya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us