Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Dipercaya AS Perbaiki dan Rawat Pesawat Hercules

Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan operasional pesawat Super Hercules C-130J yang akan digunakan oleh TNI Angkatan Udara (AU) pada Rabu, (8/3/2023). (Dokumentasi Kemenhan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengatakan, Indonesia kini sudah dipercaya oleh Amerika Serikat (AS) untuk merawat dan memperbaiki pesawat Hercules. Hal itu dibuktikan dengan diperbolehkannya pemeriksaan terhadap pesawat Hercules A-1315. Berdasarkan informasi dari TNI Angkatan Udara (AU), pesawat Hercules A-1315 itu dibuat pada tahun 1980-an. 

Dengan keberhasilan melakukan perbaikan terhadap pesawat Hercules A-1315 itu, maka Negeri Paman Sam kini memberikan kepercayaan untuk perbaikan dan perawatan Hercules C-130J. 

"Untuk MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) akan (dilakukan) di Indonesia. Dilaksanakan sebagaimana pesawat yang kedua ini. Ini termasuk overhaul berat, pergantian server wing box. Prosesnya juga sulit dan baru kali pertama dilakukan di Indonesia," ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur Rabu (8/3/2023). 

Di samping Prabowo, Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang turut hadir di lokasi, menimpali bahwa proses MRO pesawat Hercules bakal ditangani oleh perusahaan pelat merah.

"Semua dilakukan oleh GMF Garuda," kata Jokowi. 

Kehadiran Jokowi dan Prabowo di Lanud Halim adalah untuk meresmikan operasional pesawat Super Hercules C-130J buatan Lockheed Martin, AS. Pesawat tersebut tiba di Tanah Air pada 6 Maret 2023. 

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo, menjelaskan, Indonesia sejak lama memang banyak menggantungkan operasional militer dan nonmiliter kepada pesawat Hercules. Mengapa demikian?

1. Indonesia sudah menggunakan Hercules sejak tahun 1960-an

Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan operasional pesawat Super Hercules C-130J yang akan digunakan oleh TNI Angkatan Udara (AU) pada Rabu, (8/3/2023). (Dokumentasi Kemenhan)

Fadjar mengatakan, Indonesia sudah menggunakan Hercules sejak tahun 1960-an. Ketergantungan terhadap Hercules itu menyebabkan penggunaan terhadap alutsista tersebut cukup lama. Sebagai contoh, pada Januari 2023 lalu, TNI AU baru memensiunkan Hercules A-1312. 

"Indonesia adalah negara yang awal-awal sudah menggunakan Hercules dari tahun 1960-an. Kami dua bulan lalu baru memensiunkan satu pesawat yang usianya hampir 60 tahun. Ini ada pesawat baru lagi dan di regional hanya baru Indonesia (yang punya)," ungkap Fadjar. 

Ia menambahkan, kelebihan pesawat Super Hercules yang baru tiba itu adalah mesin yang baru, lebih efisien, dan bisa terbang lebih tinggi.

"Sehingga, kemampuannya bisa lebih jauh dan lebih irit. Kalau kapasitasnya sama. Jumlah krunya pun juga lebih efisien," kata dia. 

Di dalam kabin, kru hanya terdiri dari 3 orang, yakni kapten pilot, ko-pilot dan load master. Sebelumnya, di kabin diisi oleh 8 orang. 

"Semua sudah computerized dan automatic," tutur dia. 

2. Teknisi TNI AU sudah dikirim ke AS untuk mempelajari perawatan

Batch pertama C-130J Super Hercules tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 6 Maret 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Fadjar mengatakan, teknisi dari TNI AU sudah dikirim ke Negeri Paman Sam sejak 6 bulan lalu. Tujuannya untuk mempelajari cara perawatan dan perbaikan pesawat Super Hercules tersebut. 

"Jadi, ini (Super Hercules) belum kita operasikan karena teknisi harus siap dulu. Kalau pilot bisa dilaksanakan dalam dua tiga bulan. Tetapi, kalau teknisi kita siapkan setahun," kata Fadjar. 

Proses serah terima pesawat Super Hercules secara resmi juga dihadiri oleh Kedutaan AS di Jakarta. Sebab, pesawat itu diproduksi oleh Negeri Paman Sam. 

3. Pesawat Super Hercules akan ditempatkan di Skadron 31

Batch pertama C-130J Super Hercules tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 6 Maret 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Fadjar menyebut, pesawat Super Hercules C-130J bakal berada di Skadron 31 yang bermarkas di Lanud Halim. Begitu juga 4 pesawat lain yang akan tiba di Indonesia pada periode Juni 2023 hingga Januari 2024. 

Sementara, pesawat yang ada di Skadron 31 akan digeser ke Lanud Abdurrahman Saleh, Malang atau Skadron 32. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us