Dirjen Wikan Resmikan Simulator Kokpit Pesawat Buatan SMK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto meresmikan fasilitas belajar berupa Simulator Kokpit Pesawat Boeing 737-800 besutan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Cakra Nusantara di Denpasar, Bali, Senin (21/6/2021).
Fasilitas tersebut merupakan hasil dari rakitan SMK yang bekerja sama dengan dunia usaha, industri, dan kerja (DUDIKA), serta simulator operator Tower ATC bandara dengan didampingi para guru.
“SMK Penerbangan Cakra Nusantara keren, sangat luar biasa, bisa membuat berbagai simulator bersama DUDIKA. Tahun ini juga menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK), yang diharapkan menjadi leader pengembangan vokasi di seluruh Indonesia,” tutur Wikan.
1. Sinkronisasi kurikulum dengan DUDIKA
Wikan juga mengapresiasi langkah SMK Penerbangan Cakra Nusantara yang mensinkronisasi kurikulum dengan DUDIKA, memproduksi produk-produk inovasi, dan melaksanakan praktik siswa di DUDIKA sejak semester awal
Selain itu, Wikan juga sempat mencoba konsep kelas mobile yang dilakukan SMK Penerbangan Cakra Nusantara selama masa pandemik COVID-19. Ia menilai, kelas mobile ini berfungsi untuk memindahkan laboratorium sehingga dapat bergerak mendekati tempat tinggal siswa.
“Sehingga, siswa tidak harus ke sekolah. Laboratorium ini layaknya berada di dalam pesawat Cessna, membuat SMK Penerbangan Cakra Nusantara bisa hadir di titik mana pun. Sehingga, siswa dapat belajar praktik di tengah pandemik,” terang Wikan.
Baca Juga: Kemendikbud Ristek dan LPDP Luncurkan Program Riset Keilmuan Terapan
2. Membuat kurikulum baru
SMK Penerbangan Cakra Nusantara sendiri merupakan salah satu SMK di Bali yang pada tahun ini didaulat menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK). Selain terakreditasi A serta menjadi Sekolah Penggerak 2021, SMK ini juga menerapkan kurikulum baru pada tahun pertamanya.
Kurikulum tersebut disusun bersama dengan sektor industri, melakukan pembelajaran berbasis project riil, guru berasal dari industri, serta melakukan praktik/magang kerja minimal 6 bulan.
“Silakan kurikulum dieksplorasi. Terlebih, kurkikulum lebih friendly dengan training di SMK Cakra Nusantara. Saya juga mengimbau adanya kompetensi keahlian yang dapat dikaitkan dengan program SMK-D2 fast track,” jelas Wikan.
3. Fasilitas SMK Penerbangan Cakra Nusantara
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ni Luh Gede Dhanayasa menambahkan, SMK Penerbangan Cakra Nusantara didukung oleh pelaksanaan pembelajaran teori yang ditunjang oleh fasilitas lengkap.
Fasilitas tersebut, di antaranya Simulator ATC, Simulator Boeing 737-800 Next Generation, mobil TV dan radio, digital streaming podcast mobile, mobil simulator pesawat Cesna 172, ruang belajar 3D iMax, multibahasa, IT teaching room, ruang terbalik, dan pipa berbisik. Ada juga simulator helikopter dan simulator satelit dalam rangka persiapan SDM menyongsong peluncuran satelit Satria pada 2023. (WEB)
Baca Juga: Program Riset Keilmuan Pendidikan Vokasi Didanai Rp500 Juta, Yuk Ikut!