Kementan Optimasi Lahan Rawa Petani di Indragiri Hulu Riau

Tingkatkan indeks pertanaman 

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggulirkan program optimasi lahan rawa. Kali ini, program tersebut dilaksanakan di Desa Kuala Mulya, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, bersama Kelompok Tani Bina Usaha setempat. Target pelaksanaan optimasi lahan rawa ini seluas 101 hektare dan telah rampung dilaksanakan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, salah satu tujuan program optimasi lahan rawa adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia yang sudah menjadi targetnya.

"Indonesia ini memiliki potensi lahan rawa sebesar 33,4 juta hektare. Tetapi memang dalam pengelolaannya terdapat beberapa faktor pembatas," jelas Mentan Syahrul.

1. Meningkatkan Indeks Pertanaman (IP)

Kementan Optimasi Lahan Rawa Petani di Indragiri Hulu RiauMentan Syahrul Yasin Limpo mencoba menggunakan alsintan. (Dok. Kementan)

Syahrul juga menyebutkan bahwa optimasi lahan rawa ini dimaksudkan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani. Berbagai hal yang menjadi kendala diatasi agar optimasi lahan rawa ini bisa berdampak positif pada produktivitas petani.

"Dalam optimasi lahan rawa ini kita harus memperhatikan tingkat kesuburan lahan yang rendah dan beberapa faktor penghambat lainnya dalam meningkatkan IP dan produktivitas," terang Mentan SYL.

Baca Juga: Pacu Produktivitas, Kementan Jalankan Program Embung di Lamongan

2. Beberapa faktor penghambat

Kementan Optimasi Lahan Rawa Petani di Indragiri Hulu RiauLahan sawah mengalami kekeringan. ANTARA FOTO/Jojon

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menjelaskan ada beberapa faktor yang menghambat produktivitas pertanian seperti persoalan terkait tingkat kemasaman tanah yang tinggi, serta rezim air yang fluktuatif sehingga genangan air biasanya tinggi pada saat banjir atau pasang, dan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.

"Selain itu, infrastruktur lahan dan air yang masih sangat terbatas dan belum berfungsi dengan optimal. Biaya usaha tani di lahan rawa juga tinggi," ujar Ali.

Ali melanjutkan, optimasi lahan rawa merupakan usaha meningkatkan produktivitas atau meningkatkan IP melalui kegiatan penataan sistem air dan lahan. Selain itu, upaya tersebut juga merupakan jawaban untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia terus terjaga di masa depan. 

"Melalui program optimasi lahan rawa ini kami memperbaiki secara keseluruhan yang menjadi faktor penghambat produktivitas dan peningkatan IP agar petani dapat meningkatkan kesejahteraan mereka," papar Ali.

3. Rehabilitasi irigasi

Kementan Optimasi Lahan Rawa Petani di Indragiri Hulu RiauIlustrasi normalisasi irigasi pertanian (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Kementan, Erwin Noorwibowo, menerangkan bahwa kegiatan optimasi lahan rawa di Indragiri Hulu, Riau dilakukan dalam bentuk pembangunan atau rehabilitasi irigasi rawa di tingkat usaha tani. 

"Optimasi lahan juga dilakukan dengan cara penguatan tanggul, drainase dan infrastruktur irigasi rawa lainnya," tutur Erwin.

Selain itu, optimasi lahan rawa juga dilakukan dengan pembuatan atau rehabilitasi dan penataan infrastruktur lahan sesuai tipologi. 

"Pada lokasi ini telah dilakukan rehabilitasi saluran irigasi rawa dan pembangunan pintu air untuk tata kelola air pada lahan rawa," terang Erwin. (WEB)

Baca Juga: Kementan Perbaiki Jaringan Irigasi Tersier 100 Hektar Sawah di Lahat

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya