Kemenaker G20 Sepakat Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif

Seluruh agenda berjalan dengan lancar dan sesuai target

Jakarta, IDN Times - Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan telah menyelesaikan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM). Forum yang dihadiri para Menteri Ketenagakerjaan G20 ini menghasilkan lima rekomendasi kebijakan penting. 

Dokumen pertama adalah Action Plan on Accelerating and Monitoring the G20 Principles for the Labour Market Integration of Persons with Disabilities. Dokumen ini membahas upaya G20 dalam menciptakan lapangan kerja yang inklusif, terutama bagi para penyandang disabilitas. 

"Selain itu juga dilakukan monitoring implementasi serta integrasi penyandang disabilitas ke dalam pasar kerja berdasarkan daftar indikator yang akan dianalisis dan disampaikan oleh International Labour Organization (ILO) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) serta dilaporkan setiap empat tahun sekali," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat menutup G20 LEMM di Badung, Bali, Rabu (14/9/2022).

1. Dukung peningkatan produktivitas SDM dan pengembangan UMKM

Kemenaker G20 Sepakat Ciptakan Lingkungan Kerja yang InklusifMenteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat menjadi Chair di pertemuan G20 LEMM yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (14/9/2022). (Dok. Kemnaker)

Kedua adalah dokumen yang berisi kesepakatan terkait upaya peningkatan kapasitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi berbasis masyarakat (Community Based Vocational Training/CBVT). 

"CBVT ini merupakan program BLK Komunitas yang menjadi unggulan kita, yang kita bawa ke G20 dan dunia untuk menjadi tawaran pendekatan pelatihan vokasi yang inklusif dan berkelanjutan,"lanjut Ida. 

Ketiga, Policy Recommendation on Promoting Entrepreneurship and Supporting Ministry of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) as a Job Creation Instrument, yang berisi kesepakatan untuk berkomitmen dalam mendukung perluasan kesempatan kerja yang inklusif dan berkelanjutan, melalui pengembangan dan dukungan terhadap program kewirausahaan dan UMKM. 

Menurut Ida, langkah ini menjadi salah satu instrumen perluasan kesempatan kerja dan pemulihan ekonomi. 

Baca Juga: Kemnaker Dorong Informasi Pasar Kerja Berikan Besar Bagi Sektor UMKM

2. Tegaskan komitmen beri perlindungan bagi tenaga kerja

Kemenaker G20 Sepakat Ciptakan Lingkungan Kerja yang InklusifMenteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat menjadi Chair di pertemuan G20 LEMM yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (14/9/2022). (Dok. Kemnaker)

Dokumen keempat berisi kesepakatan untuk memberikan perlindungan tenaga kerja yang adaptif dalam menghadapi perubahan dunia kerja dengan memperhatikan tiga determinan utama yaitu cakupan perlindungan tenaga kerja, tingkat perlindungan, dan tingkat kepatuhan. 

"Kami pun mendorong adanya kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang inklusif dan komprehensif. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam dialog sosial, baik yang dilakukan secara lokal maupun nasional," jelas Ida. 

Sementara pembahasan kelima adalah terkait pengembangan tata kelola pemerintahan yang terintegrasi. Hal ini untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan pendidikan dasar yang layak, dan akses peningkatan keterampilan secara terus menerus, termasuk melalui pelatihan vokasi berbasis komunitas. 

“Keseluruhan dokumen tersebut diharapkan dapat menjadi panduan pertimbangan pengambilan kebijakan ketenagakerjaan dan tentu dapat diimplementasikan, tidak hanya bagi negara-negara G20 namun juga negara-negara berkembang," ujarnya.

3. Hasilkan Joint Statement L20 dan B20

Kemenaker G20 Sepakat Ciptakan Lingkungan Kerja yang InklusifSuasana pertemuan G20 LEMM yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (14/9/2022). (Dok. Kemnaker)

Menaker Ida menambahkan, di samping kelima dokumen tersebut, terdapat Joint Statement Labour 20 (L20) dan Business 20 (B20) yang mendapat apresiasi dari para Menteri, Ketua Delegasi, dan Organisasi Internasional. 

"Mereka mengapresiasi atas komitmen kedua mitra sosial tersebut dalam menjalin hubungan industrial yang harmonis, dan pengarusutamaan dialog sosial untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke depan," tutup Menaker.

4. Tema utama yang diusung Presidensi Indonesia G20

Kemenaker G20 Sepakat Ciptakan Lingkungan Kerja yang InklusifMenteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat menjadi Chair di pertemuan G20 LEMM yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (14/9/2022). (Dok. Kemnaker)

Presidensi Indonesia G20 bidang ketenagakerjaan sendiri mengusung tema Improving the Employment Condition to Recover Together (Meningkatkan Kondisi Kerja untuk Pulih Bersama). 

Tema utama tersebut kemudian diturunkan menjadi empat isu prioritas yang dibahas dalam pertemuan EWG. "Target utama kita adalah Negara-negara G20 menyepakati Deklarasi Menteri-menteri Ketenagakerjaan G20 yang telah dibahas di forum EWG," lanjut Ida. 

Adapun beberapa rangkaian kegiatan dari agenda ini terdiri dari Pertemuan Keenam Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 6th G20 Employment Working Group/EWG Meeting), 2022 G20 OSHNet Annual Meeting, serta Pertemuan Menteri-menteri Perburuhan dan Ketenagakerjaan G20 (G20 Labour and Employment Ministers Meeting/LEMM).

5. Gelar pameran tampilkan isu ketenagakerjaan

Kemenaker G20 Sepakat Ciptakan Lingkungan Kerja yang InklusifSuasana pertemuan G20 LEMM yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (14/9/2022). (Dok. Kemnaker)

Kemnaker juga menggelar pameran untuk menampilkan berbagai isu ketenagakerjaan yang diusung oleh Presidensi G20 Indonesia. "Kami ingin menunjukkan, Presidensi G20 Indonesia tidak hanya berbicara konsep, namun juga memiliki contoh sebagaimana yang selama ini kami gaungkan di forum G20 EWG Meeting," ujarnya.

Menaker pun menambahkan bahwa pemulihan ekonomi dunia serta antisipasi sejumlah dinamika ketenagakerjaan global membutuhkan kerja sama dan gotong royong. "Kerja sama dan gotong royong ini akan mengakselerasi, memastikan inklusivitas, serta tidak ada negara atau pihak yang tertinggal dalam proses pembangunan," katanya. (WEB)

Baca Juga: Presidensi G20, Indonesia Potensi Raup Rp519 Triliun!

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya