Kasus Bertambah, Kini Ada 4 Positif COVID-19 di Gambia

Sudah ada 1 kasus kematian di Gambia akibat virus corona

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Gambia, Ahmadou Lamin Samateh melaporkan kembali kasus positif COVID -19 dari hasil laboratorium pada Senin (30/3) lalu. Kasus ini merupakan kasus keempat untuk negara di Afrika Barat ini. 

1. Kasus keempat berhubungan dengan kasus pertama

Kasus Bertambah, Kini Ada 4 Positif COVID-19 di GambiaWEA Global

Melansir dari Africanews, kasus positif keempat di Gambia ialah seorang warga negara berusia 53 tahun. Dikabarkan warga negara gambia tersebut baru saja pulang dari Prancis dan dalam penerbangan yang sama dengan kasus pertama. Pesawat yang digunakan Royal Air Maroc dengan nomor AT579 serta terdapat 58 orang di dalamnya sudah termasuk kru penerbangan.

Baca Juga: Jack Ma Sumbang 150 Ribu Test Kit ke Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

2. Ada satu kematian di Gambia akibat COVID-19

Kasus Bertambah, Kini Ada 4 Positif COVID-19 di GambiaIlustrasi pemakaman pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Data terbaru Center for System Science and Engineering (CSSE) Jhon Hopkins University, terdapat satu kematian di Gambia. Terhitung sejak Rabu (18/3), semua warga Gambia telah dilarang melakukan perkumpulan di ruang publik dan diperlakukannya (social distancing). Presiden Gambia, Adam Barrow juga menutup semua sekolah dan universitas selama tiga pekan.

3. Gambia mendapat bantuan medis dari Jack Ma

Kasus Bertambah, Kini Ada 4 Positif COVID-19 di GambiaBantuan miliarder Tiongkok Jack Ma untuk Amerika Serikat di tengah pandemik COVID-19. twitter.com/JackMa

Sementara itu, pebisnis dan salah satu figur populer di Tiongkok, Jack Ma, membantu Gambia dengan menyumbangkan 20.000 test kits, 100.000 masker wajah, dan 740 pakaian pelindung untuk secara efektif memerangi virus corona baru yang disebut pandemik oleh WHO.

Pengiriman medis yang disumbangkan oleh Jack Ma dan Alibaba Foundation di Tiongkok diterbangkan ke negara itu dengan penerbangan Ethiopia dan sudah mendarat di Afrika untuk kemudian alat-alat itu disebar di beberapa wilayah Benua Hitam.

Baca Juga: Sebut Thailand Destinasi Wisata Seks, Gambia Minta Maaf

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya