Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri Sudah Cair

Sebanyak 136 awardee kini sudah nikmati beasiswa

Jakarta, IDN Times - Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri (LN) sudah mulai dicairkan. Tercatat sebanyak 136 peraih beasiswa (awardee) yang sudah menerima pembayaran tuition fee (biaya semester) dan living allowance (uang saku).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI M Ali Ramdhani di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

“Alhamdulillah, sesuai yang kami janjikan beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri sudah mulai cair. Sudah ada 136 awardee yang menerima pembayaran tuition fee dan living allowance,” ungkapnya.

Baca Juga: Penerima Beasiswa LPDP Harus Kembalikan Dana Jika Ogah Pulang ke RI

1. Total anggaran lebih dari Rp25 miliar

Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri Sudah Cairilustrasi memberikan uang (IDN TImes/Reza Iqbal)

Ali Ramdhani atau akrab disapa Kang Dhani menyampaikan, total anggaran yang telah dibayarkan saat ini sudah lebih dari Rp25 miliar.

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendis Kemenag bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan telah membentuk semacam taskforce percepatan. Bahkan, mencairkan tuition fee dan living allowance para awardee sejak 29 Oktober 2022 secara bertahap.

2. Proses koordinasi dengan pihak awardee berjalan lancar

Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri Sudah CairUnsplash/Mikael Kristenson

Pencairan bertahap ini dilakukan sebagai upaya simultan untuk bisa segera memenuhi hak-hak awardee.

Kang Dhani juga mengatakan, proses koordinasi dengan pihak awardee berjalan lancar, sehingga mempercepat proses pencairan living allowance yang tertunda sejak Januari 2022.

"Alhamdulillah, proses koordinasi dengan pihak awardee juga terus berjalan. Mereka kooperatif juga dalam pemenuhan persyaratan administratif, dan itu ikut mempercepat proses pencairan living allowance yang tertunda sejak Januari 2022," jelasnya.

3. Beasiswa awalnya dibiayai APBN DIPA

Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri Sudah Cairlogo lpdp (lpdp.kemenkeu.go.id)

Kasubdit Ketenagaan pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Ruchman Basori menambahkan, Program Beasiswa 5.000 Doktor LN Kementerian Agama ini telah berlangsung sejak 2014. Semula, kata dia, beasiswa dibiayai APBN Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Ditjen Pendidikan Islam. 

Namun, sejak tahun 2022 program ini ke tangan LPDP dan secara teknis ditangani Project Management Unit (PMU) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama, yang cakupannya diperluas menjadi satu kementerian.

“Jadi saat ini ada perubahan sumber anggaran yang semula dibiayai APBN sekarang dibiayai LPDP. Sistem pencairan anggaran juga berubah menggunakan sistem LPDP, mulai item persyaratan pencairan maupun mekanismenya,” jelas dia.

4. Kemenag membuat aplikasi pencairan beasiswa

Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri Sudah CairGedung Kementerian Agama (Kemenag) (IDN Times/Shemi)

Ruchman menerangkan, perubahan skema tersebutlah yang membutuhkan waktu untuk proses penyesuaian. Hal itu berlaku baik bagi PMU BIB maupun para awardee. Sebagai solusi, Kemenag telah membuat aplikasi pencairan beasiswa. 

“Aplikasi sudah digunakan dan itu terbukti memudahkan para penerima beasiswa, PMU selaku pengelola, dan juga LPDP dalam proses pencairan beasiswa,” jelasnya. 

“Dengan aplikasi ini, semua pihak juga bisa memonitor perkembangan pengajuan komponen beasiswa yang menjadi hak awardee," sambungnya.

5. Awardee di beberapa negara sudah menerima uang beasiswa

Beasiswa Program 5.000 Doktor Luar Negeri Sudah Cairilustrasi bendera negara-negara di Asia Tenggara (asean.usmission.gov)

Sebagai informasi, anggaran tuition fee sampai hari ini sudah dibayarkan kepada sejumlah mahasiswa yang kuliah di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Prancis, dan Yordania. 

Sementara untuk living allowance, sudah dibayarkan ke sejumlah awardee yang kuliah di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris, Iran, Jepang, Jerman, Malaysia, Maroko, Mesir, Prancis, Sudan, dan Yaman.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya