Minta Pengurus Masjid Ramah ke Anak-Anak, JK: Jangan Diusir!

JK pernah dijewer marbut!

Jakarta, IDN Times - Ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), mengingatkan pengurus masjid untuk bertindak lebih ramah terhadap anak-anak. Sebab, menurutnya, hal itu mampu meningkatkan semangat anak untuk belajar salat dan mengaji.

JK juga berpesan bahwa sebaiknya pengurus masjid tidak mengusir anak-anak yang ribut di masjid. Ia khawatir, anak-anak justru enggan ke masjid apabila pengurus bertindak terlalu keras. 

Pesan itu disampaikan JK dalam sambutannya di acara peresmian perluasan pembangunan Masjid Raya Bukaka, Tanete Riattang Bone, Kamis (15/12/2022).

“Sekarang ini, untuk pengurus masjid kalau anak ke masjid supaya dilayani dengan baik, karena di situlah dia mulai belajar agama. Kalau pun agak ribut sedikit yah dipisah-pisahlah jangan diusir kayak saya dulu,” kata JK, dalam keterangan tertulis yang dikutip IDN Times, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga: Semeja Bareng Jusuf Kalla, Anies Hadiri Acara HUT ke-70 Kalla Group

1. JK pernah dijewer marbot karena ribut di masjid

Minta Pengurus Masjid Ramah ke Anak-Anak, JK: Jangan Diusir!Ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) (dok. Pribadi)

Hal tersebut disampaikan JK  berdasarkan pengalaman pribadinya sewaktu kecil. JK bercerita bahwa saat dirinya dan teman-temannya masih kanak-kanak, pernah dijewer oleh pengurus masjid lantaran dianggap telah menciptakan keributan.

"Ada pengalaman yang tidak pernah saya lupakan terkait masjid. Saat kelas 3 dan kelas 4 SD mau salat di masjid ini, namanya kita masih anak-anak jadi kita sedikit ribut. Lalu datang paddoja (marbot) jewer telinga saya dan suruh saya keluar bersama teman-teman," ungkap JK.

Baca Juga: Milad Setengah Abad DMI, Jusuf Kalla Gagas Program Masjid Bantu Masjid

2. Suara masjid sebaiknya jangan melampaui batas

Minta Pengurus Masjid Ramah ke Anak-Anak, JK: Jangan Diusir!Jusuf Kalla di Bukaka, Bone, Kamis (15/12/2022) (dok. Pribadi)

JK juga mengimbau, sebaiknya suara dari masjid jangan terlalu keras agar tidak bentrok dengan suara masjid lainnya. Terlebih lagi, jarak antara satu masjid dengan masjid lainnya di Indonesia saling berdekatan.

Upaya ini, kata JK, sebagai salah satu bentuk toleransi agar tidak mengganggu kenyamanan sekitar.

“Sebagai ketua Dewan Masjid saya menyampaikan bahwa speaker masjid jangan terlalu besar. Kita saling menghormati. Ini suara (dari) masjid jangan saling melampaui, akhirnya kita dengar suara pengajian tapi tidak dipahami” kata dia.

Baca Juga: Soal Pengaturan Suara di Masjid, Ketua DMI: Balikpapan Sudah Sesuai

3. Jangan memutar pengajian di waktu istirahat

Minta Pengurus Masjid Ramah ke Anak-Anak, JK: Jangan Diusir!Jusuf Kalla di Bukaka, Bone (dok. Pribadi)

Selain itu, ia meminta pengurus masjid untuk tidak memutar kencang suara pengajian dini hari agar tidak mengganggu waktu istirahat orang sekitar. Hal ini juga berdasarkan pengalamannya saat terakhir berkunjung ke Bukaka. 

Kala itu, JK mendengar marbot menyetel speaker masjid sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat.

“Saya waktu terakhir datang ke sini (Bukaka) jam 4 sudah dihantam dengan suara-suara, padahal anak-anak mau pergi sekolah ada yang mau kerja. Ini paddoja (marbot) dia pikir lebih keras lebih bagus," ujar JK.

"Karena seluruh masjid melakukan hal yang sama, akhirnya kita tidak tahu apa itu yang kita dengar. Untuk itu Pak Bupati, tolong diatur, silakan mengaji tapi turunkan volumenya agar tidak saling melampaui biar lebih syahdu,” sambungnya.

Baca Juga: DMI: Aturan Pengeras Suara Masjid demi Kesyahduan

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya