Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!

Punya pacar dan ingin jadi tentara

Siapa yang tak kenal dengan Ponari? Kamu masih ingat dengan dukun cilik ini?

Bocah kelas IV SD yang pernah menghebohkan Indonesia 2009 lalu. Bocah ajaib asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, ini dulu selalu didatangi oleh banyak orang untuk berobat. Dia menjadi sangat terkenal karena secara tak sengaja menemukan batu "ajaib" berwarna cokelat di tengah badai yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!Sumber Gambar: sekilasjombang.blogspot.co.id

Dilansir Kompas.com, (29/4), pasien dari berbagai penjuru pun mendatangi Ponari. Seketika itu juga bocah ini sukses dan menjadi kaya mendadak. Rumahnya yang awalnya berlantai tanah langsung disulap menjadi rumah besar berkeramik. Akan tetapi, popularitas Ponari kini kian meredup. Pamor batu ajaib Ponari pun tak sepopuler dulu.

Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!Sumber Gambar: tribunews.com

Nenek Ponari, Mbok Legi mengatakan bahwa pasien yang datang setiap harinya kini tak menentu. Bahkan kadang hanya satu orang saja. Kendati tidak pernah diminta dan dipatok tarif, rata-rata pasien memberikan uang 20.000 rupiah kepada Ponari.

Karena mulai sepi pengunjung, Ponari pun jadi lebih fokus sekolah. Ponari meneruskan pendidikan yang sempat tertunda tiga tahun lamanya. Pasalnya kesibukannya dulu sebagai dukun cilik membuatnya tak lulus ujian nasional saat kelas VI SD.

Baca Juga: Jokowi: Silahkan Lanjutkan Proyek Reklamasi, Tapi Ada Syaratnya...

Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!Sumber Gambar: kompas.com

Di masa kejayaanya dulu, Ponari sukses mengumpulkan uang lebih satu miliar rupiah. Berkat uang tersebut, dia pun mampu membangun rumah yang lebih layak, membeli dua bidang sawah seluas dua hektar, sepeda motor dan perabotan rumah tangga.

Saat ekonomi keluarganya naik drastis dari hasil pengobatan Ponari, dukun cilik itu malah tidak mau bersekolah. Dia pun juga tidak mengikuti ujian nasional beberapa waktu lalu. Hingga akhirnya, Ponari mengikuti ujian di program paket A dan lulus. Dia saat ini duduk di kelas satu sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP).

Lalu kemana semua uang itu sekarang? Kini uang tersebut sudah habis. Kondisi ekonomi keluarganya pun kembali seperti semula. Bahkan, ibunda Ponari, Mukaromah saat ini mengalami kesulitan keuangan untuk melahirkan putra keduanya.

Ponari mengaku ingin jadi tentara.

Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!Sumber gambar: youtube.com/TRANS7 OFFICIA

Ponari kini sudah beranjak remaja. Seiring meredupnya kesaktian yang dimiliki, pasien yang datang kepadanya pun sudah tak sebanyak dulu. Namun, warga setempat tetap menghormatinya. Untuk mengenang kesaktian Ponari, warga pun mengabadikan nama Ponari di gang kampung mereka dengan nama Gang Ponari. Bahkan, jalan paving di dusun mereka dikumpulkan dari hasil sumbangan warga yang berobat ke Ponari. Renovasi masjid setempat juga hasil infaq pasien Ponari.

Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!Sumber gambar: surabayaonline.co

Berkah kesaktian Ponari dengan mudahnya dirasakan oleh warga setempat. Salah seorang warga yang saat itu hanya menjual minuman kemasan air putih bisa meraih untung 200 ribu rupiah per hari. Bahkan ada puluhan bahkan ratusan warga yang mendadak menjadi pedagang berkat ramainya rumah Ponari didatangi para pasien. Belum lagi ratusan tukang parkir yang membuka puluhan lapak untuk jasa penitipan sepeda motor dan mobil keluarga pasien. Banyak warga yang ikut ketiban rezeki dari ketenaran Ponari.

Masih Ingat Ponari? Ini Kabar Si Dukun Cilik Sekarang!Sumber gambar: youtube.com/TRANS7 OFFICIA

Ponari pun bercita-cita ingin jadi tentara. Tidak mengherankan jika game kesukaannya adalah game bergenre perang-perangan. Saat ini usianya sudah mencapai 16 tahun. Dia sudah menginjak remaja. Badannya pun mulai berotot. Bahkan tingginya sudah melebihi bapaknya. Ponari pun juga sudah punya pacar, seorang gadis desa tempatnya tinggal.

Baca Juga: Risiko Jadi Pemimpin yang "Beda", Ini Kritik–kritik Pedas yang Dilayangkan ke Ahok.

Topik:

Berita Terkini Lainnya