Sandera Kapal Indonesia, Gembong Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 14,3 M

Diduga mereka juga gembong ISIS

Nasib nahas menimpa dua kapal Indonesia, yakni kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12. Kedua kapal tersebut telah dibajak oleh kelompok yang mengaku sebagai Abu Sayyaf di Filipina. Kedua kapal tersebut membawa 7.000 ton batubara dan 10 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa saat dibajak, kedua kapal tersebut dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan. Pembajakan ini terjadi di perairan Tawi-tawi di Filipina Selatan.

Sandera Kapal Indonesia, Gembong Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 14,3 M

Hal ini merupakan sesuatu hal yang tak terduga. Sebelumnya memang tidak pernah ada kejadian pembajakan kapal Indonesia di kawasan tersebut. Terkait hal ini, pemerintah masih belum mengetahui secara persis. Yang jelas, kapal tersebut memulai pelayaran pada 15 Maret dan baru diketahui dibajak beberapa hari lalu.

Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret. Saat itu dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf. Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam garis keras yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan dan Mindanao.

Kondisi terkini awak kapal yang disandera.

Sandera Kapal Indonesia, Gembong Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 14,3 M

Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan kapal Brahma 12 telah dilepaskan dan saat ini berada di tangan otoritas Filipina. Sayangnya, kapal Anand 12 dan 10 awak kapal masih berada di tangan pembajak. Belum diketahui secara pasti posisi mereka saat ini.

Dalam dua kali kontak telepon sejak tanggal 26 Maret, mereka meminta tuntutan sejumlah uang tebusan. Kemenlu belum mau mengonfirmasi berapa jumlah uang tebusan yang diminta, tetapi berdasarkan laporan yang beredar, Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau setara 14,2 miliar rupiah. Batas waktunya adalah hingga 31 Maret mendatang.

Baca Juga: Yuk Cek Kepribadian Kamu Melalui Tokoh Anime Favorit Kamu.

Sandera Kapal Indonesia, Gembong Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 14,3 M

Saat ini, TNI Angkatan Laut mengaku siap mengerahkan pasukan kalau ada permintaan untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut Edi Sucipto, patroli selalu dilakukan di wilayah penegakan kedaulatan di perairan Indonesia yang berbatasan dengan Filipina. Bahkan patroli tersebut juga melibatkan empat kapal perang, yakni KRI Ajak, KRI Surabaya, KRI Mandau dan KRI Ami.

Sandera Kapal Indonesia, Gembong Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 14,3 M

Militer Filipina mengatakan bahwa Abu Sayyaf adalah teroris lokal yang kerap menculik dan menyandera orang asing untuk mendapatkan tebusan. Kelompok ini juga diduga memiliki hubungan yang erat dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Pada September 2015, kelompok ini pernah menculik warga Kanada, Norwegia dan Filipina dari sebuah resor pantai kelas atas di Filipina selatan. Mereka kemudian menuntut tebusan senilai 21 juta dolar AS kepada setiap sandera.

Baca Juga: Penggemar Anime Wajib Sadar Kalau Dunia Anime itu Hanyalah Sebatas Fantasi.

Topik:

Berita Terkini Lainnya