Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus hasil swab test PCR palsu Rumah Sakit UMMI, Rizieq Shihab, mengutarakan kekecewaannya pada Wali Kota Bogor Bima Arya. Rizieq menilai politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut memanfaatkan dirinya ketika terjangkit COVID-19 untuk panggung politik.

"Jadi maksud saya kalau dia (Bima Arya) mau koar-koar begitu bicara dulu. Jangan sakit saya penderitaan saya dijadikan sebagai konsumsi panggung politik dia. Ini yang saya tidak terima," kata Rizieq dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (27/5/2021).

1. Rizieq Shihab kecewa dilaporkan ke polisi

Eks Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (tengah) usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2020), dalam penyidikan perkara kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, pada 14 November lalu. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Tudingan itu berdasar karena Bima Arya melaporkan Rizieq, Dirut RS UMMI Andi Tatat, dan menantunya, Hanif Alatas, ke polisi hingga menjadi terdakwa. Ia mengaku sebetulnya tak pernah menghalang-halangi petugas medis selama dirinya dirawat di RS UMMI pada November 2020. Apalagi, kata Rizieq, sudah ada kesepakatan antara Tim MER-C, pihak RS UMMI dengan Bima Arya soal pelaksanaan swab PCR.

"Cuman saya terkejut habis pertemuan malam itu jam 9 selesai ada rapat Walikota jam 10 malam dengan Satgas dan Kapolres Kota Bogor, untuk melaporkan RS UMMI ke polisi dan itu dilakukan lewat tengah malam," kata Rizieq.

2. Rizieq Shihab mengaku kecewa dengan Bima Arya

Editorial Team

Tonton lebih seru di