14 Warga Madiun Tertular COVID-19 dari Klaster Temboro dan Asrama Haji
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sembilan orang yang dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 asal Kabupaten Maidun, Jawa Timur, diduga tertular dari klaster Temboro, Magetan. Sedangkan lima lainnya dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Total ada 14 kasus positif virus corona di Madiun.
Sementara, warga Madiun, khususnya anak muda masih mengabaikan larangan social distancing di tengah pandemik virus corona. Mereka kerap berkumpul saat ngabuburit dan pagi hari selama Ramadan.
1. Bupati Madiun mengingatkan warga agar lebih waspada bahaya COVID-19
Dari 14 pasien yang positif COVID-19, tiga di antaranya sudah sembuh. Sedangkan, 11 lainnya masih menjalani perawatan dan karantina di beberapa rumah sakit. Antara lain di RSUD Caruban dan RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun.
“Diharapkan tidak ada penambahan (kasus) yang positif lagi, maka butuh kewaspadaan semuanya,” kata Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, Rabu (13/5).
Baca Juga: Tracing Klaster Indogrosir, Pemkab Sleman Rapid Test 500 Orang
2. Warga diimbau agar mengurangi ngabuburit dan nongkrong
Editor’s picks
Dawami berharap seluruh warga menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Dengan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, memakai masker saat ke luar rumah, dan menjaga jarak.
“Bagi anak-anak muda, kurangi ngabuburit dan cangkrukan,” kata dia.
Di Kabupaten Madiun ada beberapa ngabuburit yang biasa dilakukan warga. Salah satunya dengan berbelanja takjil ke sejumlah lokasi yang menjual beragam kuliner musiman.
3. Warga masih mengabaikan larangan berkerumun
Kebiasaan lain yang biasa dilakukan anak muda di Madiun adalah konvoi sepeda motor di Jalan Trunojoyo, Caruban. Selain itu juga nongkrong di kompleks makam yang masuk wilayah Kecamatan Mejayan pada pagi hari saat Ramadan.
Petugas yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat senantiasa membubarkan kerumunan. Namun, sebagian anak muda kembali berkerumun setelah petugas meninggalkan lokasi.
“Kita sebagai pribadi maupun sosial memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan masing-masing,” ujar Dawami, sembari mengingatkan agar warga mematuhi anjuran pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Dido Tenola
Baca Juga: Relaksasi PSBB, Ridwan Kamil Akan Bagi Wilayah Jabar Jadi 5 Klaster