23 Hektare Lahan Terbakar di Sumut dan Kalsel, Api Sudah Dipadamkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) gabungan berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Silalahi 3, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara. Kebakaran terjadi pada Jumat (30/7/2021) pukul 14.30 WIB.
Kebakaran juga terjadi di tiga titik seluas 9 hektare di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada hari yang sama pada pukul 09.00 WITA. Api kini sudah berhasil dipadamkan petugas gabungan di dua provinsi tersebut.
Baca Juga: 19 Hektare Hutan-Lahan Hangus Terbakar di Sumsel dan Aceh
1. Kebakaran di Kabupaten Dairi, Sumut hanguskan lahan 14 hektare
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Dairi, total lahan yang terbakar kurang lebih seluas 14 hektare di Kabupaten Dairi.
"Satgas yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, dan Manggala Agni berhasil memadamkan api secara manual. Petugas menggunakan pompa air yang digendong, untuk mencapai titik api dan memadamkannya," kata Abdul dalam keterangan tertulis Sabtu (31/7/2021).
Kepala Bidang Kedaduratan dan Logistik BPBD Kabupaten Dairi, Marsius Sitorus, mengatakan jenis vegetasi lahan yang terbakar adalah semak belukar.
"Lahan yang terbakar adalah semak belukar dan saat ini api sudah terkendali," kata Marsius melalui keterangan tertulis.
2. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di Kabupaten Dairi
Abdul menjelaskan lokasi lahan yang curam dan terjal menyulitkan petugas untuk memadamkan api. Keterbatasan peralatan juga menjadi kendala saat proses pemadaman.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian karhutla di Kabupaten Dairi. Saat ini masih dilakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya karhutla ini.
3. Tiga titik lahan seluas 9 hektare terbakar di Tanah Laut, Kalsel
Editor’s picks
BNPB terus memonitor wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi karhutla. Pusdalops BNPB menerima laporan terjadinya karhutla di tiga titik lokasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada Jumat (30/7), pukul 09.00 WITA.
Satgas gabungan berhasil memadamkan ketiga titik api seluas 9 hektare itu. Satgas yang terdiri dari unsur BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, Satpol PP, pemadam kebakaran dan masyarakat bekerja sama untuk mengendalikan titik api.
"Hingga kini situasi sudah terkendali dan api berhasil dipadamkan," kata Abdul.
Dia menjelaskan satgas gabungan juga akan melakukan pengecekan lapangan dan pembasahan di sekitar titik api, guna meminimalkan munculnya api dari lahan yang sudah padam.
"Upaya pemadaman dilakukan dengan mengerahkan unit pemadam kebakaran setempat. Para petugas memanfaatkan sumber air dari kanal untuk memperoleh air," kata dia.
Abdul menjelaskan tercatat luas lahan terbakar di Kecamatan Tambang Ulang seluas 3 hektare, Kecamatan Kurau 3 hektare, dan Kecamatan Jorong 3 hektare.
"Lahan yang terbakar merupakan lahan vegetasi semak belukar, lahan bondong dan rumput sawah," ujar dia.
Menurut Abdul BNPB terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karhutla di beberapa provinsi.
"BNPB selalu menekankan untuk langkah-langkah pencegahan dini sebelum titik api meluas, khususnya di lahan-lahan gambut dan vegetasi," kata dia.
4. Beberapa wilayah mulai mengalami kemarau dan berpotensi terjadi karhutla
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Curah hujan di beberapa wilayah juga relatif sudah menurun, bahkan cenderung kering, khususnya di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Hal tersebut meningkatkan potensi terjadinya karhutla.
BNPB terus mengimbau kepada pemangku kebijakan untuk mempersiapkan rencana kesiapsiagaan sebagai langkah mitigasi dan upaya pengurangan risiko karhutla di wilayahnya.