Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Malam Ini, Cek 5 Ramalan BMKG

Waspada sepekan ke depan ya guys

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan berintensitas tinggi disertai petir, berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jakarta, pada Minggu sore hingga malam.

Bagian wilayah Ibu Kota tersebut antara lain Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Picu Banjir di Semarang 

1. Angin kencang diprediksi terjadi di Jakarta hingga meluas ke kota sekitarnya

Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Malam Ini, Cek 5 Ramalan BMKGIan Froome Photography/Unsplash

Seperti dikutip dari laman BMKG Minggu (9/12), menyebutkan potensi cuaca buruk berupa angin berkecepatan tinggi akan terjadi mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

Hujan petir dan angin kencang juga berpeluang melanda wilayah Tigaraksa, Panongan, dan sekitarnya. Kemudian meluas ke daerah Cikupa, Curug, Legok, Jambe, Tenjo, Solear, Cisoka, Balaraja, Sindangjaya, Pasarkemis, Jatiuwung, Periuk, Sepatan, Cibodas, Karawaci, Sepatan Timur, Pagedangan, dan sekitarnya.

BMKG mengimbau masyarakat yang berbatasan langsung dengan wilayah tersebut, dan wilayah sekitar aliran sungai agar mengantisipasi kemungkinan dampak dari kondisi cuaca buruk tersebut.

2. BMKG minta mewaspadai curah hujan seminggu ke depan

Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Malam Ini, Cek 5 Ramalan BMKGANTARA FOTO/Yusran Uccang

BMKG juga mengimbau masyarakat di sejumlah daerah untuk mewaspadai peningkatan curah hujan selama satu pekan ke depan.

"Hasil pantauan terkini kondisi atmosfer menunjukkan adanya peningkatan aktivitas gelombang atmosfer," kata Kepala Pusat Meterologi Publik BMKG A Fachri Radjab di Jakarta, seperti dilansir kantor berita Antara, Jumat (7/12).

Fachri menjelaskan, beberapa sirkulasi atau pusaran aliran udara terbentuk di sekitar wilayah Indonesia, di antaranya terdapat di perairan Barat Aceh, Laut Natuna dan Selat Karimata.

"Sirkulasi ini akan memberikan dampak berupa meningkatnya konsentrasi kelembapan udara untuk mendukung pertumbuhan awan," kata dia.

3. Pertemuan massa udara di sepanjang pesisir barat Sumatera, Kalimantan bagian barat hingga Selat Karimata dan Pulau Jawa

Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Malam Ini, Cek 5 Ramalan BMKGANTARA FOTO/Fanny Octavianus

Menurut Fachri sirkulasi ini memicu terbentuknya wilayah konvergensi atau pertemuan massa udara di sepanjang pesisir barat Sumatera, Kalimantan bagian barat hingga Selat Karimata dan Pulau Jawa.

Wilayah konvergensi, kata Fachri, akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan di wilayah yang dilaluinya.

Pola kondisi atmosfer seperti ini akan bertahan dalam periode seminggu ke depan. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode beberapa hari ke depan.

Sejumlah daerah yang berada dalam kondisi tersebut yaitu, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung.

Juga di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua Barat serta Papua.

4. Potensi gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter

Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Malam Ini, Cek 5 Ramalan BMKGANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Selain itu, adanya potensi gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur hingga NTB, Samudera Pasifik Utara Kepulauan Halmahera.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

5. Waspada bencana hidrometeorologi selama musim hujan

Hujan Petir Diprediksi Landa Jakarta Malam Ini, Cek 5 Ramalan BMKGANTARA FOTO/Ampelsa

Peningkatan curah hujan sejak November 2018 berkaitan dengan meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang serta puting beliung.

Berdasarkan laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama 2018, hingga 25 Oktober 2018, tercatat 1.999 kejadian bencana di Indonesia.

Dari keseluruhan bencana tersebut, bencana hidrometeorologi tetap dominan. Puting beliung 605 kejadian, banjir 506, kebakaran hutan dan lahan 353, longsor 319, erupsi gunungapi 55, gelombang pasang dan abrasi 33, gempa bumi yang merusak 17, dan tsunami satu kali.

Gempa bumi yang merusak dan tsunami memang jarang terjadi. Namun, saat terjadi gempa bumi yang merusak seringkali menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar. BNPB memperkirakan jumlah kejadian bencana akan terus bertambah hingga akhir 2018.

Bencana juga menimbulkan dampak yang sangat besar. Tercatat 3.548 orang meninggal dunia dan hilang, 13.112 orang luka-luka, 3,06 juta jiwa mengungsi dan terdampak bencana, 339.969 rumah rusak berat, 7.810 rumah rusak sedang, 20.608 rumah rusak ringan, dan ribuan fasilitas umum rusak.

Selama 2018, terdapat beberapa bencana hidrometeorologi yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian cukup besar yaitu banjir bandang di Lampung Tengah pada 26 Februari 2018 yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.

Bencana longsor di Brebes, Jawa Tengah pada 22 Februari 2018 yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 7 orang hilang. Banjir bandang di Mandailing Natal pada 12 Oktober 2018 menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan 2 orang hilang.

Baca Juga: Puting Beliung Melanda Bogor, 1 Orang Tewas, 4 Kendaraan Rusak

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya