Ngabalin Laporkan Pencatut Namanya Minta Sumbangan Rp800 Juta ke Polda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, akan melaporkan kasus pencatutan namanya dalam surat meminta sumbangan ke Wali Kota Cirebon, sebesar Rp800 juta, ke Polda Metro Jaya, Rabu (6/4/2022).
"Saya atas nama pribadi akan melaporkan dugaan tindak pidana penipuan ini ke Polda Metro Jaya Rabu besok sekitar pukul 10.00 WIB," ujar Ngabalin dalam keterangannya, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga: Viral KSP Minta Sumbangan Rp800 Juta, Ngabalin: Anak Dajjal Mencatut!
1. Permintaan sumbangan dana palsu
Ngabalin menegaskan, surat yang berisi permintaan sumbangan dana itu palsu. Dia merasa dirugikan terkait hal itu.
"Yang jelas surat itu palsu dan sangat merugikan saya secara pribadi dan kelembagaan," katanya.
2. Viral Ngabalin minta dana Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon
Editor’s picks
Sebelumnya, viral sepucuk surat yang mengatasnamakan Kantor Staf Kepresidenan, yang meminta sumbangan dana Rp800 juta untuk donasi anak-anak dalam acara malam gema takbir saat open house kepada Wali Kota Cirebon.
Dalam surat tersebut, turut disertakan narahubung yang bisa dihubungi. Potongan surat tersebut ditandatangani Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Saat dikonfirmasi, Ngabalin membantah surat tersebut. Dia mengaku namanya dicatut. "Akhir zaman banyak anak-cucuk Dajjal mulai menipu kesana kemari dengan mencatut nama orang baik-baik," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga: Ngabalin Ancam Lapor Polisi Namanya Dicatut Minta Sumbangan Rp800 Juta
3. Viral Ngabalin minta sumbangan dana Rp800 juta
Ngabalin menegaskan, surat tersebut tidak dikeluarkan Kantor Staf Kepresidenan. Dia mengatakan, surat tersebut diduga dibuat orang yang tidak bertanggung jawab.
"Dengan administrasi yang sama sekali tidak kami kenal di Kantor Staf Presiden untuk meminta bantuan ke Wali Kota atas nama Ali Mochtar," katanya.