Sempat Ditutup karena Marapi, Bandara Minangkabau Beroperasi Kembali

Sebanyak 15 penerbangan sempat dibatalkan kemarin

Jakarta, IDN Times - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang menjadi pintu masuk jalur udara Sumatra Barat, dibuka kembali Sabtu (23/12/2023), setelah sempat ditutup sementara akibat erupsi Gunungapi Marapi yang terjadi pada Jumat, 22 Desember 2023.

Direktur Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Putu, menyatakan berdasarkan perkembangan yang diolah melalui data satelit maupun informasi dari tim gabungan di lapangan, sudah tidak ditemukan lagi abu vulkanik di seluruh wilayah jalur penerbangan pesawat yang menuju maupun lepas landas dari BIM, termasuk faktor lain yang dapat memengaruhi lalulintas penerbangan. Oleh sebab itu, maka diputuskan untuk membuka kembali bandara BIM.

“Berdasarkan perkembangan terkini, maka Bandara Internasional Minangkabau dibuka kembali (Resume Normal Operation) pada Sabtu, 23 Desember 2023 pukul 23.00 UTC atau 06:00 WIB, melalui NOTAM B2573/23 NOTAMC B2559/23,” jelas Putu, melalui keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (23/12/2023).

Baca Juga: Imbas Erupsi Marapi, Pendaki Gunung Dempo Menurun Jelang Tahun Baru

1. Sebanyak 15 penerbangan sempat dibatalkan

Sempat Ditutup karena Marapi, Bandara Minangkabau Beroperasi KembaliIlustrasi pesawat di BIJB (IDN Times/Inin Nastain)

Sebelumnya, erupsi Gunungapi Marapi telah berdampak pada lalu lintas penerbangan dari dan menuju BIM. Sebanyak 15 jadwal penerbangan yang terdiri dari 2 rute internasional dan 13 domestik terpaksa dibatalkan.

Abu vulkanik yang terlontar dari kawah Gunungapi Marapi diketahui terbawa angin hingga ke Kota Pariaman-Padang Pariaman, yang merupakan jalur pesawat untuk mengambil ancang-ancang jika hendak mendarat maupun lepas landas.

2. Abu vulkanik sebaran Gunungapi Marapi tertiup hingga ke BIM

Sempat Ditutup karena Marapi, Bandara Minangkabau Beroperasi KembaliPersonil TNI melintas ditengah hujan abu vulkanik Gunung Marapi. IDN Times/Andri NH

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BIM melaporkan terdapat abu vulkanik sebaran Gunungapi Marapi di BIM, karena tertiup angin dengan kecepatan permukaan 05 knot pada pukul 12.00 UTC.

Atas dasar dan pertimbangan tersebut, pihak Otoritas Bandara VI wilayah Padang sempat menghentikan seluruh penerbangan sementara, baik dari maupun yang menuju BIM, terhitung sejak pukul 16.00 sampai 22.00 WIB, demi alasan keamanan dan keselamatan.

Erupsi Gunungapi Marapi yang terjadi kemarin ditandai dengan keluarnya asap kawah berwarna putih-kelabu, dengan intensitas tebal dan tinggi mencapai 300-500 di atas puncak kawah.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat letusan Gunungapi Marapi kali ini terekam dengan amplitudo 30 milimeter (mm) dalam durasi 85 detik.

Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Keluarga Abu Panas

3. Erupsi Marapi kemarin tidak berdampak pada masyarakat

Sempat Ditutup karena Marapi, Bandara Minangkabau Beroperasi Kembaliproses evakuasi korban meninggal dunia di Gunung Marapi. (instagram.com/basarnas_padang)

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat, Fajar Sukma, mengatakan erupi Gunungapi Marapi kemarin tidak berdampak signifikan terhadap masyarakat. Status Marapi juga masih bertahan di level II atau ‘waspada”’

“Belum ada dampak erupsi. Aktivitas masyarakat berjalan sebagaimana seperti biasanya. Status gunung masih bertahan di level II waspada,” jelas Fajar, Jumat, 22 Desember 2023.

Kendati, BPBD merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Marapi dan pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan dilarang melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama pada saat musim hujan.

Demi mencegah dan menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar Marapi agar menggunakan masker, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar rumah tidak roboh.

Di samping itu, masyarakat yang berada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat juga diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya