UI Rancang Alat Disinfektan Berbasis Sinar UV untuk Perangi COVID-19

Disebut bisa membunuh virus penyebab gejala awal COVID-19

Depok, IDN Times - Semua pihak, tak terkecuali ilmuwan, tengah bahu-membahu memerangi virus corona COVID-19. Dari kampus, tim peneliti Universitas Indonesia (UI) tengah mengembangkan dua prototipe alat untuk membunuh sumber penyakit berupa virus dan bakteri dengan bantuan sinar ultraviolet (UV).

Kedua alat tersebut bentuknya bisa dipegang dengan tangan (hand held sterilizer) dan alat yang dapat ditempel di dinding (room sterilizer), yang khusus dirancang untuk keperluan medis.

Temuan ini merupakan buah pikir dari gabungan peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia.

Lalu, seberapa pentingnya kedua alat itu dalam membantu pekerjaan para tenaga medis yang kini masih berjibaku menangani pasien virus corona COVID-19?

Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Angka Kematian Indonesia Tertinggi di ASEAN

1. Alat ini dinilai bermanfaat bagi keselamatan tenaga medis yang menangani pasien virus corona

UI Rancang Alat Disinfektan Berbasis Sinar UV untuk Perangi COVID-19Alat disinfektan berbasis sinar ultra violet (Dok. Humas UI)

Kedua alat ini diklaim bakal sangat membantu rumah sakit yang saat ini kesulitan memperoleh alat bantu berupa disinfektan, lantaran kelangkaan maupun karena permainan spekulan yang membuat melambungnya harga disinfektan cair di tengah pandemi virus corona COVID-19.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menuturkan, hasil penelitian ini secara khusus didedikasikan untuk keselamatan tenaga medis dalam bertugas, mengingat tak sedikit dokter yang gugur karena virus asal Wuhan, Tiongkok itu.

“Penanganan wabah COVID-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa. Untuk itu kami berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan instrumen yang bisa membantu tenaga kesehatan kita dalam menjalankan tugasnya, di tengah wabah yang melanda berbagai daerah di Indonesia, dan sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit,” kata Abdul Haris dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (27/3).

Baca Juga: Daftar 11 Puskesmas Depok yang Gelar Rapid Test COVID-19 Hari Ini

2. Dinilai bisa membunuh virus yang menyebabkan radang paru-paru

UI Rancang Alat Disinfektan Berbasis Sinar UV untuk Perangi COVID-19Gambar ilustrasi virus corona (IDN Times/ istimewa)

Salah satu gejala khas COVID-19, yaitu penderitanya mengalami gangguan pada organ paru-paru. Diketahui, virus SARS-Cov-2 dapat menyebabkan pneumonia (radang paru-paru). Mereka yang terinfeksi dilaporkan menderita batuk, demam, dan kesulitan bernapas.

“Melalui pengembangan prototipe instrumen oleh Tim Peneliti UI ini merujuk kepada hasil penelitian tentang efektivitas gelombang UV C yang mampu membunuh spora, bakteri, beragam tipe jamur, cendawan, protozoa, dan beberapa tipe virus lainnya,” kata Abdul.

Hasil penelitian-penelitian pun, menurut dia, membuktikan bahwa sinar ultraviolet C dengan panjang gelombang 254 nm dapat membunuh bacillus anthracis (bakteri anthrax), e-coli (penyebab infeksi saluran pencernaan), dan difteri.

“Sinar UV C juga dapat membunuh virus seperti adenovirus (penyebab demam, radang tenggorokan, bronchitis, dan pneumonia), virus hepatitis A, dan polio,” ucapnya.

Baca Juga: Depok Tambah 2 Minggu Masa Belajar dari Rumah, Bagaimana Teknisnya? 

3. Sebagai alternatif disinfektan yang bisa digunakan tenaga medis di rumah sakit

UI Rancang Alat Disinfektan Berbasis Sinar UV untuk Perangi COVID-19Alat disinfektan berbasis sinar ultra violet (Dok. Humas UI)

Abdul menambahkan, uji coba prototipe instrumen ini bertujuan menopang keperluan disinfektan alat-alat medis dan ruangan yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien COVID-19.

“Kedua prototipe ini dirancang untuk dapat dimanfaatkan secara aman oleh institusi kesehatan dan fasilitas umum lainnya. Pemakaian alat ini harus bersamaan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kaca mata pelindung,” ujarnya.

Dia menambahkan, peneliti UI tengah menyiapkan enam unit prototipe kedua alat tersebut dan akan diuji coba di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI). 

“Kami mengajak semua pihak untuk ikut berpartisipasi membantu memproduksi massal instrumen ini, sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, sekaligus sebagai upaya meningkatkan jumlah produk kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri,” tutur dia.

 

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona

Baca Juga: Pemkot Depok Siap Pasok Logistik Warga yang Diisolasi karena COVID-19

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya