Wakil Wali Kota Bogor Ungkap Klaster Baru, 8 Orang Terpapar COVID-19

Bermula dari temuan kasus dokter meninggal

Bogor, IDN Times - Merespons penyebaran virus corona atau COVID-19 yang kian meluas, Pemerintah Kota Bogor melakukan tracing dari setiap kasus positif yang ada. Hasilnya, ditemukan klaster baru yang dianggap jadi lokus penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok itu.

Wakil Wali Kota Dedie Rachim meyakini 20 persen dari kasus positif COVID-19 di wilayahnya berasal dari klaster Dinas Kesehatan Bogor. Ia menyebutkan klaster baru itu teridentifikasi, sehubungan dengan temuan kasus positif yang menimpa seorang dokter dan menyebabkan ia meninggal dunia beberapa waktu lalu.

1. Klaster Dinkes Bogor mengakibatkan delapan orang positif virus corona

Wakil Wali Kota Bogor Ungkap Klaster Baru, 8 Orang Terpapar COVID-19Ilustrasi (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Sebelumnya, Dedie mengatakan, seorang dokter yang bertugas di Dinkes Bogor meninggal dunia dan diduga terpapar COVID-19 dari Wali Kota Bima Arya, yang baru pulang kunjungan kerja ke Turki.

Pasien tersebut dilarikan ke rumah sakit karena mengalami demam tinggi usai kontak dengan Bima Arya dalam beberapa waktu, sebelum akhirnya dinyatakan positif COVID-19 dan beberapa hari setelahnya meninggal dunia pada Jumat (27/3).

Namun setelah dilakukan tracing mendalam, Dedie mengatakan, pasien tersebut bukan terpapar dari Bima Arya. “Itu yang masih kami telusuri, almarhum tertular dari mana,” ucap Dedie kepada IDN Times, Minggu (5/3).

Selepas meninggalnya dokter tersebut, kata Dedie, ditemukan delapan orang positif COVID-19 di lingkungan Dinkes Bogor. “Hasil tracing terhadap kedelapan orang itu menunjukkan adanya riwayat kontak dengan dokter Dinkes Bogor yang meninggal,” ujar dia.

Menurut Dedie, klaster baru ini jadi penyumbang terbesar dari kasus positif COVID-19 di Kota Hujan.

Wakil Wali Kota Bogor Ungkap Klaster Baru, 8 Orang Terpapar COVID-19(IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Tiga Klaster Utama Penyumbang Kasus Positif COVID-19 di Kaltim

2. Klaster seminar GPIB jadi penyumbang terbesar kedua kasus COVID-19 di Kota Bogor

Wakil Wali Kota Bogor Ungkap Klaster Baru, 8 Orang Terpapar COVID-19Petugas medis penanganan COVID-19 mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/4). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Ketika disinggung hasil tracing lainnya terhadap kasus positif yang ada, Dedie menjelaskan, klaster seminar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang berlangsung di sebuah hotel di Bogor pada pertengahan Februari lalu, menjadi penyumbang lain kasus positif COVID-19 di wilayahnya.

“Selain Dinkes Bogor, ditemukan juga warga Kota Bogor yang ikut seminar GPIB dan beberapa di antaranya terpapar COVID-19. Lalu, setelah kami periksa lingkar dalam dari mereka yang terinfeksi, juga ditemukan beberapa orang,” ucap Dedie.

3. Ratusan ODP dan puluhan PDP terkonfirmasi positif virus corona

Wakil Wali Kota Bogor Ungkap Klaster Baru, 8 Orang Terpapar COVID-19Ilustrasi (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor per Minggu (5/4) siang, terdata secara akumulatif sebanyak 763 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau bertambah 17 orang dari hari sebelumnya.

Sedangkan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 77 orang dan 17 orang di antaranya meninggal dunia. Pada hari sebelumnya terdata 73 PDP dan 15 di antaranya meninggal dunia.

Sementara terkonfirmasi pasien positif virus corona, jumlahnya masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu 41 orang dan tujuh di antaranya meninggal dunia serta 34 orang dinyatakan sembuh.

https://www.youtube.com/embed/aUrK9HlKpD8

Baca Juga: Klaster COVID-19 di Kota Bogor Berasal dari Turki hingga Seminar GPIB

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya