Ini Kiat Calon Gubernur Jatim untuk Tingkatkan Kualitas ASN
Dok IDN Times/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tata kelola administrasi dan layanan publik menjadi sorotan utama dalam Debat Pilgub Jatim terakhir yang diselenggarakan pada Sabtu (23/6). Menurut panelis, pemerintah provinsi wajib memiliki ide tentang bagaimana beradaptasi dengan era disruption dan industri 4.0. Salah satu yang menjadi tantangan adalah bagaimana membuat aparatur sipil negara (ASN) bisa memiliki kapasitas yang mumpuni agar menjadi pelayan publik yang baik.
1. ASN harus berkontribusi besar untuk menyelesaikan masalah di masyarakat
Dok IDN Times/IstimewaMasing-masing kandidat percaya bahwa ASN memang harus bisa menghadapi tantangan zaman, tak terkecuali karena perkembangan teknologi yang menuntut semua proses administrasi selesai lebih cepat.
“Kita perlu mengubah budaya dan menambah kapabilitas ASN. Kita tahu harus mengikuti aturan, tapi pada saat yang sama program kerja kita harus menyelesaikan masalah di Jatim, mulai dari kemiskinan, pendidikan, layanan kesehatan hingga lapangan pekerjaan,” kata Gus Ipul. Lalu, menurut Khofifah, “Layanan publik akan sangat terbantu jika industri 4.0 bisa dilakukan oleh ASN untuk membantu masyarakat.”
2. Khofifah menegaskan pentingnya proses pendampingan ASN
Dok.IDN Times.com/IstimewaEditor’s picks
Menuntut ASN untuk tanggap terhadap perkembangan zaman tidak bisa dilakukan tanpa campur tangan dari kepala daerah itu sendiri. Sebagai pembuat keputusan, kepala daerah wajib membuat program demi peningkatan kualitas ASN.
“Jika ada kapasitas ASN yang belum memenuhi kualifikasi, maka ada proses pendampingan,” tegas calon nomor urut satu. Ia mengindikasikan salah satu caranya adalah dengan pelatihan.
“Kami tak boleh sungkan-sungkan untuk mengundang narasumber.” Selain itu, Khofifah juga ingin agar bukan hanya ASN yang menjadi pihak untuk memecahkan persoalan. “Masyarakat punya hak untuk diikutsertakan. Kalau dibagi jadi eselon 1, eselon 2, eselon 3, eselon 4, lalu di mana posisi masyarakat?”
3. Gus Ipul prioritaskan pengukuran kinerja ASN
Dok.IDN Times/Istimewa“Kami punya roadmap. Alhamdulillah untuk 2013-2018, adminsitrasi kepegawaian bisa diselesaikan dengan baik. Mengenai performance based bureaucracy juga. Ke depan kita perlu melakukan perubahan mulai dari birokrasi,” kata Gus Ipul dalam salah satu segmen debat.
Ia menggarisbawahi bahwa ASN wajib menunjukkan performa terbaiknya ketika memberikan pelayanan kepada publik. “Kinerja ASN itu harus terukur: siapa mengerjakan apa. Tujuannya agar uang yang keluar [dari anggaran] tak meleset dari program pemerintah.”
Berita Terkini Lainnya
