Kalah di Jakarta, Demokrat Siapkan 5 Calon untuk Pilkada Jatim

Mas Agus gimana?

Tak hanya pemilihan gubernur Jawa Barat yang akan menjadi ajang pertempuran nama-nama tenar dan partai politik besar. Pemilihan gubernur Jawa Timur juga diprediksi akan berjalan panas. Pasalnya, ada sejumlah nama populer yang juga dikabarkan akan maju sebagai calon gubernur di Jawa Timur.

Demokrat, setelah kalah di Pilkada DKI, sepertinya ingin cepat menyusun strategi dengan mulai mengumpulkan nama-nama calon untuk diusung pada 2018 nanti. Setidaknya hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo.

Soekarwo mengaku telah mengirimkan lima nama yang bisa dipilih Demokrat untuk didukung pada Pilgub Jatim 2018.

Kalah di Jakarta, Demokrat Siapkan 5 Calon untuk Pilkada JatimWahyu Putro A/ANTARA FOTO

Seperti dilaporkan Tempo, Soekarwo memiliki rekomendasi siapa saja kandidat yang dianggap layak maju menjadi gubernur Jatim selanjutnya dan bisa diusung oleh Demokrat. Adapun lima nama tersebut adalah sebagai berikut:

1) Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul;

2) Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa;

3) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini;

4) Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar;

5) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Menurut Soekarwo, daftar lima nama itu sudah diserahkan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendapat keputusan berikutnya. "Sampai saat ini masih lima nama itu yang muncul dan nanti putusan terakhir ada di ketua umum, Pak SBY," ujar pria yang saat ini menjabat sebagai gubernur Jawa Timur tersebut.

Baca Juga: Kalah di Pilkada, Apa Rencana Agus Selanjutnya?

Persoalan koalisi partai politik, Soekarwo menilai semua tergantung pada situasi.

Kalah di Jakarta, Demokrat Siapkan 5 Calon untuk Pilkada JatimPuspa Perwitasari/ANTARA FOTO

Hal yang cukup mengejutkan adalah munculnya nama Tri Rismaharini dalam daftar yang dimiliki oleh Soekarwo. Pasalnya, wali kota Surabaya tersebut merupakan salah satu kader terbaik PDI Perjuangan dan diprediksi pasti maju dalam kontestasi pilgub Jatim 2018.

Jika elektabilitas Risma mampu mengalahkan nama-nama lainnya, dan Demokrat berniat mengusungnya untuk menghindari kekalahan kedua kalinya setelah Pilkada DKI, maka partai milik SBY itu harus berkoalisi dengan partai yang dipimpin oleh salah satu seteru besarnya tersebut. Langkah ini juga mengingat Demokrat hanya memiliki 13 kursi di DPRD Jatim sehingga koalisi adalah jalan satu-satunya.

Menanggapi hal ini, Soekarwo pun menjawab enteng. Ia menilai bahwa dalam politik segala sesuatu bisa saja terjadi dan pihaknya belum menentukan. "Di politik, apa yang tidak mungkin bisa jadi mungkin, dan sebaliknya. Termasuk dengan PDI Perjuangan, atau partai politik lainnya," kata Soekarwo.

SBY belum mau memberikan tanggapan terkait Pilgub Jatim.

Kalah di Jakarta, Demokrat Siapkan 5 Calon untuk Pilkada JatimM Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Ketika menghadiri puncak acara Hari Pers Nasional 2017 dan HUT ke-71 PWI tingkat Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya (29/3), SBY sempat ditanya wartawan mengenai keputusan Demokrat terkait Pilgub Jatim. Namun, presiden ke-6 Indonesia tersebut menolak untuk berkomentar.

Lantas, apa kata lima orang yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat dalam Pilgub Jatim itu?

Kalah di Jakarta, Demokrat Siapkan 5 Calon untuk Pilkada JatimReno Esnir/ANTARA FOTO

Nama Gus Ipul muncul dalam tiga besar kandidat terkuat dalam Pilgub Jatim versi survei Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) Surabaya. Selain dirinya, muncul juga nama Risma dan Khofifah.

Gus Ipul sendiri mengaku bersyukur dan berterima kasih atas dukungan masyarakat kepadanya. Meski begitu, wakil gubernur Jatim itu menyebut semua keputusan harus bergantung kepada partai politiknya terlebih dahulu. 

Sedangkan Risma berkata bahwa dirinya tak berniat maju menjadi calon gubernur Jatim sebab ia memiliki tanggungjawab di Surabaya. "Tidak ada tanggapan, saya tidak kepingin kok (maju Pilgub). Ngurus Surabaya saja,"ujarnya.

Jika Risma sudah terang-terangan menolak, lain dengan Khofifah. Meski ia mengaku masih ingin fokus sebagai Menteri Sosial, tapi ia menyatakan ingin mendapat hasil survei yang meyakinkan terlebih dulu. Dalam pernyataannya, Khofifah saat ini memilih "survei yang harus dilakukan secara detail".

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) satu-satunya partai di Jatim yang bisa mengusung calonnya sendiri. Menurut Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar, partainya itu ingin agar dia yang maju menjadi calon gubernur. Halim sendiri mengaku siap untuk memenuhi keinginan partainya itu.

Nama terakhir yang disebut adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Meski ia berterima kasih atas dukungan tersebut, tapi Abdullah mengaku ia tak berpikir soal Pilgub Jatim karena ingin fokus di Banyuwangi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Jadi Cagub, Penantangnya Diprediksi dari Barisan Selebritis

Topik:

Berita Terkini Lainnya