Para Sesepuh NU Minta Warganya Berpikir Ulang Jika Ingin Pilih Ahok

"NU jangan mau digoreng di penggorengan orang lain"

Calon Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali terjebak dalam pusaran konflik. Kali ini justru dengan sebuah organisasi yang sering ia klaim dekat dengannya yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Konflik bermula pada persidangan kasus dugaan penistaan agama ke-8 yang dijalaninya pada Selasa (31/1) lalu, Ahok dan kuasa hukumnya, Humphrey Djemat, mencecar saksi JPU yaitu Ketua MUI yang kebetulan juga seorang Rois Am NU, Ma'ruf Amin. Pertanyaan yang  dilemparkannya dianggap menyudutkan sesepuh NU tersebut. Para tokoh NU pun bereaksi. Mereka meminta kepada warga NU atau biasa disebut Nahdliyin berpikir ulang jika ingin memilih Ahok dalam Pilkada DKI mendatang.

Said Aqil berkata bahwa warga NU takkan memilih Ahok setelah persoalan ini.

Para Sesepuh NU Minta Warganya Berpikir Ulang Jika Ingin Pilih AhokM Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Tak tanggung-tanggung, Ketua Umum Pengurus Besar NU, Said Aqil Siroj pun berkomentar langsung. Dia berpendapat bahwa Ahok rugi besar karena membuat NU marah setelah bersitegang dengan Ma'ruf Amin. Lebih lanjut, Said Aqil memastikan karena itulah warga NU yang berada di DKI Jakarta tak akan memilihnya.

Ultimatum tersebut tak hanya untuk Ahok, tapi juga untuk siapapun yang mengikuti pemilihan kepala daerah. Said Aqil juga membantah jika NU disebut mendukung pasangan Agus dan Sylviana. Ia mengaku tak ada titipan apapun dari SBY, yang ada hanyalah pengingat bahwa SBY telah berjasa besar kepada NU. Jasa yang dimaksud adalah SBY dianggap memudahkan berdirinya universitas NU di Indonesia.

Salahuddin Wahid meminta warga NU berpikir ulang untuk memilih Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.

Para Sesepuh NU Minta Warganya Berpikir Ulang Jika Ingin Pilih AhokYasin Habibi/Republika

Walau Ma'ruf sudah memaafkan Ahok dan meminta masyarakat tak mudah terprovokasi, tapi nampaknya Salahuddin Wahid atau yang dikenal dengan Gus Sholah punya pemikiran lain. Hari Kamis (2/2) pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tersebut mengaku tak yakin apakah Ahok bisa dipercaya sebagai seorang pemimpin.

Menurutnya, Ahok mudah merasa curiga tanpa menghargai orang lain. Sikap Ahok di pengadilan kepada Ma'ruf ia anggap sebagai bukti bahwa ia bukan pemimpin yang baik. Oleh karena itu Salahuddin Wahid berujar bahwa warga NU yang memilih Ahok harus berpikir benarkah sosok seperti Ahok yang mereka yakini tepat menjadi seorang pemimpin.

Baca Juga: Apa Kata Pemerintah Soal Klaim Penyadapan SBY?

Sempat beredar kabar Ahok akan melaporkan Ma'ruf Amin, Yenny Wahid meminta Ahok berbesar hati.

Para Sesepuh NU Minta Warganya Berpikir Ulang Jika Ingin Pilih Ahokwahidinstitute.org

Dikutip dari Liputan 6 (31/1), Direktur Eksekutif Wahid Institute, Yenny Wahid mengaku memahami bahwa Ahok sebagai warga negara Indonesia berhak menuntut ke pengadilan bila merasa menerima ketidakadilan. Namun, dia berharap Ahok tak melaporkan Ma'ruf Amin.

Ia meminta cagub nomor urut 2 itu berbesar hati dan menggunakan jalur dialog saja. Putri almarhum Gus Dur itu beralasan bahwa situasi bangsa Indonesia saat ini rentan terpecah belah sehingga pelaporan Ahok terhadap petinggi organisasi Islam terbesar di Indonesia itu justru akan semakin memperkeruh suasana.

Ma'ruf Amin minta masyarakat tidak terprovokasi.

Para Sesepuh NU Minta Warganya Berpikir Ulang Jika Ingin Pilih AhokIsra Triansyah/ANTARA FOTO

Sehari setelah persidangan (1/2), Ahok sebenarnya langsung meminta maaf kepada Ma'ruf Amin melalui sebuah video. Dalam video tersebut ia mengatakan menghormati Ma'ruf sebagai sesepuh NU. Ia juga menegaskan bahwa ia tak ada niat melaporkan Ma'ruf. Meski mengaku belum mendengar permintaan Ahok secara langsung, Ma'ruf menyebut dirinya sudah memaafkannya.

Ia kemudian berpesan kepada masyarakat agar tenang dan tak mudah terprovokasi. Ma'ruf mengimbau supaya masyarakat tak membiarkan isu-isu tertentu dan tindakan melawan toleransi tak sampai merusak keutuhan bangsa. Pernyataan tersebut ia sampaikan kepada media setelah Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan menemui Ma'ruf di kediamannya.

Dedi Mulyadi berharap "NU jangan mau digoreng di atas penggorengan orang lain".

Para Sesepuh NU Minta Warganya Berpikir Ulang Jika Ingin Pilih AhokBismo Agung/Beritagar.id

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purwakarta, Dedi Mulyadi, menyampaikan siaran pers pada Kamis (2/2). Ia menyebut bahwa bila NU terlibat dalam politik praktis, ini akan mencederai NU baik secara organisasi maupun komunitas. Pasalnya, NU sudah dikenal dengan perjuangannya mengangkat nilai-nilai kebangsaan di Indonesia. Dedi meminta NU untuk cerdas dan tak masuk ke dalam arus konflik politik partisan.

Ia sendiri menilai sikap Ma'ruf Amin yang memaafkan Ahok sebagai cerminan wajah NU yang pemaaf. Bupati Purwakarta ini pun melihat Ahok sudah minta maaf, Ma'ruf sudah memaafkan, maka secara kultur persoalan ini telah selesai. Tinggal menurutnya bila ada yang secara yuridis masih tersisa, maka jangan dibawa ke ranah politik. Lebih lanjut, Dedi berharap agar "NU jangan mau digoreng di atas penggorengan orang lain" dan untuk selalu hati-hati terhadap segala tindak provokasi.

Baca Juga: Di Tengah Kontroversi Kasus Hukum, Ahok Tetap Blusukan Hari Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya