Bima Arya Donasi Plasma Konvalesen: Satu Donor Ditunggu 100 Pasien

Bima ajak penyintas COVID-19 donosi plasma konvalesen

Bogor, IDN Times - Sedikitnya ada 26 penyintas COVID-19 yang sudah mendaftar ditambah 14 pegawai Perumda Tirta Pakuan yang mendonasikan plasma konvalesen.

Tak ketinggalan Wali Kota Bogor Bima Arya juga turut mendonasikan plasma konvalesen, guna mencegah COVID-19 semakin menyebar.

Baca Juga: Sembuh dari COVID-19, Doni Monardo Donorkan Plasma Konvalesen 

1. COVID-19 musuh super jenius

Bima Arya Donasi Plasma Konvalesen: Satu Donor Ditunggu 100 PasienDok Humas Pemkot Bogor

Meksi sudah setahun menjadi penyintas COVID-19, Bima mengakui, titer antibodi yang dimilikinya masih cukup tinggi yakni di angka 197, hal ini pula yang membuat ia menunda vaksinasi dan bersama 40 orang lainnya hari ini ikut screening donasi plasma.

"COVID-19 ini sering kita sebut musuh yang super jenius banget, setiap hari, setiap waktu selalu ada yang baru, kalau mau menaklukkan COVID-19 harus terus belajar," ujar dia.

Menurut Bima, peminat donasi plasma masih agak kurang karena banyak warga belum paham. Karenanya, donasi plasma konvalesen harus disampaikan dan harus diviralkan. Sebab, dari satu donor ada 100 pasien yang menunggu.

"Kita buat kampanye, sosialisasi harus lebih gencar. Saya minta Dinkes dan Diskominfo untuk menginformasikan ini agar sampai ke masyarakat, supaya para penyintas COVID-19 mau mendonorkan plasmanya untuk menyembuhkan pasien positif COVID-19 di ICU. Nanti di-screening dulu kalau layak bisa donor plasma, ikhtiar ini agar yang sembuh semakin banyak," kata dia.

2. Sebanyak 26 penyintas daftar secara daring

Bima Arya Donasi Plasma Konvalesen: Satu Donor Ditunggu 100 PasienIlustrasi plasma konvalesen (IDN Times/Herka Yanis)

Inisiator Temanco (wadah penyintas COVID-19) Ara Wiraswara menyebutkan, pada donasi plasma konvalesen bersama PMI Cibinong batch pertama pihaknya mendapatkan sembilan donor dari 50 pendaftar yang plasmanya bisa diambil

Kemudian, pada batch kedua ada 18 donor plasma dari 62 pendaftar, dan pada batch ketiga ini ada 26 penyintas yang mendaftar secara daring.

"Mudah-mudahan banyak penyintas yang datang on the spot, karena setiap hari selalu ada permintaan plasma darah dan setiap pasien membutuhkan plasma darah berbeda-beda. Ada pasien yang butuh satu kantong ada juga yang sampai empat kantong plasma. Setelah batch ketiga kami rencananya akan lanjut di Tanah Sareal, mau ajak ketua dewan yang juga penyintas COVID-19 sebagai tuan rumah," kata Ara.

3. Plasma konvalesen untuk tingkatkan antibodi

Bima Arya Donasi Plasma Konvalesen: Satu Donor Ditunggu 100 PasienIlustrasi plasma konvalesen (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor dr Dini Susanti Hasan Toto mengatakan, donasi plasma konvalesen seleksinya sangat ketat, karena waktunya singkat, tergantung titer antibodi yang ada di dalam plasma.

Plasma darah ini nantinya akan diberikan kepada pasien positif COVID-19 di ICU untuk meningkatkan antibodi, sehingga bisa melawan virus corona.

"Dari Desember sampai awal Maret kami sudah mendapatkan 388 kantong plasma konvalesen dari pendonor Kota/Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Depok. Sebanyak 388 kantor plasma ini bisa melayani rumah sakit di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur," kata Dini.

Dia menerangkan, pada awal pandemik banyak yang membutuhkan plasma tapi donor plasma terbatas. Sekarang sejak kasusnya menurun dan banyak yang sadar donasi plasma, jumlah waiting list juga menurun, sebelumnya bisa mencapai 100 waiting list.

"Berkat kerja sama Temanco, Salam.id dan Radar Bogor sudah tidak kesulitan, karena banyak sukarelawan yang mendonorkan plasmanya," kata dia.

Dini menyebutkan, mereka yang daftar donor akan dicek tensi, saturasi oksigen, lalu diambil sampel darahnya enam tabung. Sampel darah ini untuk pemeriksaan titer antibodi, pemeriksaan antigen antibodi golongan darah.

Kemudian, screening IMLTD penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui darah seperti HIV Aids, Hepatitis B, Hepatitis C, Sipilis. Jika dinyatakan sehat semua maka bisa mendonasikan plasma.

"Satu pendonor yang lolos diambil dua kantong plasmanya, dua minggu kemudian bisa donor lagi sampai tiga bulan. Jadi satu pendonor bisa menolong tiga pasien selama tiga bulan donor plasma," kata dia.

Sementara, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan mengatakan, ia sudah tertarik menjadi donor plasma sejak ia dinyatakan negatif COVID-19 dan baru mendapatkan kesempatan hari ini menyumbangkan plasmanya. 

"Yang bisa donor ini kan orang-orang terpilih, mereka para penyintas COVID-19. Kami akan sosialisasikan ke masyarakat di medsos Perumda Tirta Pakuan dan yang paling penting bersama-sama mengkampanyekan dan mengajak penyitas COVID-19 untuk mendonor," pungkasnya.

Baca Juga: PMI Tulungagung Ajak Penyintas COVID-19 Donor Plasma Konvalesen

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya